Pengertiandisleksia. Disleksia adalah gangguan belajar yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, menulis dan mengeja. Penderita disleksia biasanya akan kesulitan membaca dan mengingat kata-kata sederhana yang sering dilihat. Mereka juga lebih mudah memahami informasi yang didapat secara lisan daripada tertulis. Ilustrasi Teks Editorial, Foto Dok. ditemukan di surat kabar, apakah Anda familiar dengan istilah teks editorial? Teks editorial merupakan kolom yang berisi pendapat atau opini yang ditulis oleh pemimpin redaksi surat kabar. Biasanya teks editorial berisi pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang sedang menjadi perbincangan hangat saat surat kabar tersebut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, teks editorial diartikan sebagai suatu gagasan, ide, ataupun pendirian seseorang yang ditulis melalui kaidah kebahasaan teks opini. Meski berisi pendapat atau opini, teks editorial juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti nyata dan argumentasi yang logis. Hal ini agar dapat memberikan wawasan bagi para Teks EditorialAgar lebih memahami lebih jauh mengenai teks editorial, berikut ciri-cirinya yang wajib kamu ketahui. Topik tulisan selalu hangat atau sedang berkembang dan dibicarakan masyarakat aktual dan sistematis dan sebuah pendapat atau opini yang bersifat untuk dibaca, karena ditulis dengan kalimat yang singkat, padat, dan Teks EditorialUntuk disebut sebagai teks editorial, terdapat 3 struktur yang harus dipenuhi. Simak uraiannya berikut pendapat tesis Adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis tentang masalah yang dibahas. Biasanya berisi sebuah teori yang diperkuat dengan Adalah alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis. Biasanya berbentuk pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau ulang pendapat Adalah bagian yang berisi penegasan ulang pendapat, yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi untuk memperkuat atau menegaskan. Biasanya berada di bagian akhir ulasan ringkas mengenai pengertian, ciri-ciri, serta struktur teks editorial. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu!
Efekyang ditimbulkan memang tidak bisa langsung dirasakan oleh manusia, namun akan berpengaruh dalam masa yang akan datang”(Baskoro, wordpress.com).Karena alasan tersebut penulis mencoba untuk menjelaskan melalui kajian ilmu pengetahuan dan teknologi, dampak-dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.
- Teks editorial adalah pendapat disampaikan melalui teks. Teks macam ini berisi analisis subjektif berdasarkan fakta dan data. Teks editorial dapat sering kita jumpai dalam surat kabar, media online, atau majalah. Teks editorial yang terdapat dalam media biasa juga disebut tajuk rencana. Teks tersebut berisi pandangan redaksi mengenai isu yang diangkat dalam pemberitaan. Sementara, ruang untuk menyampaikan pendapat pribadi biasa terdapat dalam rubrik khusus contoh teks editorial, baik yang disampaikan dalam bentuk tajuk rencana, maupun opini pribadi Teks editorial yang dimuat pada Kompas 3 Januari 2020 dalam bentuk tajuk rencana Baca juga Fakta dan Opini Arti dan Ciri-cirinya Perubahan Iklim dan Kebakaran Lahan Kebakaran menghancurkan jutaan hektar lahan di Australia. Korban tewas terus berjatuhan, sementara kebakaran diperkirakan belum akan berakhir dalam waktu dekat. Setiap tahun, pada musim panas seperti sekarang, kebakaran terjadi di Australia. Cuaca panas dan kering menyebabkan api mudah menyala serta menyebar. Adapun pemicu alami sebagian besar kebakaran itu ialah sambaran petir di pepohonan kering. Periode kebakaran lahan dan hutan di Australia selalu bersifat membahayakan serta mematikan. Tahun 2009, di Negara Bagian Victoria, ada 173 orang meninggal akibat kebakaran. Tahun itu pun lantas dikenang sebagai masa bencana kebakaran paling mematikan yang pernah terekam. Meski demikian, musim kering tahun ini tercatat sebagai yang paling parah. Cuaca yang sangat kering dan embusan angin yang kencang menyebabkan api menyebar cepat, sementara pemadaman menjadi jauh lebih sulit dilakukan. Harian Kompas Tangkapan layar Harian Kompas 6 Oktober soal Peristiwa G30SPada Desember 2019, Biro Meteorologi Australia mengumumkan bahwa negara itu mengalami salah satu periode kekeringan terburuk selama beberapa dekade terakhir. Gelombang panas pada Desember lalu memecahkan rekor suhu rata-rata nasional tertinggi, dengan beberapa tempat memiliki suhu jauh di atas 40 derajat celsius. Kebakaran lahan tahun ini sudah meluluhlantakkan sekitar 4 juta hektar lahan. Akibat kebakaran yang telah berlangsung selama berminggu-minggu ini, ada 17 orang meninggal, termasuk petugas pemadaman. Selain itu, puluhan orang hilang, sementara ribuan warga mengungsi, termasuk para turis. Mengingat Australia baru memasuki musim panas dan biasanya suhu memuncak lagi pada Januari dan Februari, bencana kebakaran diperkirakan masih akan berlangsung. Baca juga Ciri-ciri Teks Berita Para ahli memang telah menyatakan bahwa perubahan iklim memperburuk cakupan serta dampak dari bencana alam, seperti kebakaran dan banjir. Kondisi alam yang bertambah ekstrem, yakni suhu udara kian panas, cuaca kian kering, sementara di belahan lain hujan semakin deras, menyebabkan bencana meluas. Ancaman itulah yang kini harus dihadapi manusia. Di tengah daya dukung lingkungan hidup yang melemah, seperti berkurangnya luasan hutan dan kepunahan spesies hewan, masyarakat manusia menghadapi tekanan berat berupa perubahan iklim. Fenomena cuaca kering yang kian parah, yang diikuti kebakaran lahan, kemungkinan besar menjadi ”normal baru” pada masa kebakaran lahan dan hujan ekstrem di belahan lainnya sudah harus dilihat secara serius sebagai dampak dari perubahan iklim. Seharusnya tidak boleh ada lagi negara yang menganggapnya sebagai hal biasa dan rutin. Oleh karena itu, pencegahan peningkatan suhu permukaan bumi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi salah satu langkah penting yang harus dilakukan bersama-sama oleh semua warga dunia. Handining IlustrasiBeikutnya adalah contoh teks editorial dalam bentuk opini pribadi. Contoh berikut merupakan penggalan opini yang ditulis Roy Thaniago, seorang peneliti media yang bekerja untuk Remotivi. Tulisan ini diterbitkan di Kompas pada 8 Juni 2020. Selamatkan Jurnalisme Bukan dengan Sekoci Ancaman atas keberlangsungan bisnis pers di Indonesia terjadi bukan sekadar karena adanya pandemi Covid-19. Jauh sebelumnya, peralihan teknologi cetak ke digital telah membuat kemampuan ekonomi banyak perusahaan pers menjadi oleng, dan tak sedikit pula yang akhirnya berhenti terbit. Ini tentu bukan problem di Indonesia saja, juga di negara lain. Selain karena kegagapan banyak perusahaan pers beradaptasi dalam ekosistem digital, dominasi Google dan Facebook atas perolehan kue iklan digital juga dianggap menjadi penyebab menurunnya pendapatan bisnis media. Karena itu, harapan agar pemerintah memberikan insentif ekonomi bagi bisnis media sangat bisa dimengerti. Beberapa waktu lalu Dewan Pers bersama Asosiasi Perusahaan Media dan Asosiasi Profesi Media mengajukan tujuh bentuk insentif demi menolong keberlangsungan bisnis media di tengah pandemi Covid-19. Namun, visi dari permintaan insentif tersebut sifatnya jangka pendek, seolah penyelamatan bisnisnyalah yang menjadi tujuan, bukan jurnalisme itu sendiri—meski tentu dalam kondisi sekarang hal ini bisa dipahami. Baca juga Tajuk Rencana Kompas Raih Penghargaan Adinegoro 2013 Jurnalisme memang perlu diselamatkan, tapi dengan pendekatan lebih visioner, dan itu tak bisa menggunakan sekoci berupa insentif jangka pendek. Beberapa orang meyakini bisnis jurnalisme cukup dikelola dalam logika pasar. Artinya, jurnalisme akan bertahan dan tumbuh kalau pasar menghendaki, atau stagnan dan mati kalau pasar tak berselera lagi. Cara pikir demikian tak melihat posisi jurnalisme sebagai barang publik public goods, padahal perannya vital dan belum tergantikan bagi jurnalisme lenyap, demokrasi berjalan dalam gelap. Keadaan ini membuat kekuasaan tak bisa diakses dan diperiksa, sebagaimana hal itu biasa diperankan oleh jurnalisme. Tanpa pengawasan, kekuasaan ekonomi, politik, sosial, atau budaya bisa sewenang-wenang. Kerja jurnalismelah yang memastikan tiap warga mendapat asupan informasi yang memadai agar bisa berpartisipasi menyuarakan penyimpangan kekuasaan, dan ini dibutuhkan bagi demokrasi. Jurnalisme yang terancam mati perlu diselamatkan. Negara dituntut punya peran karena negara punya kepentingan dan kewajiban pada sehatnya demokrasi dan tersedianya barang publik. Negara perlu menjamin ekosistem yang membuat jurnalisme tetap ada dan relevan. Pembiayaan pers yang disokong negara bukan hal baru. Model pembiayaan TVRI, RRI, atau BBC di Inggris contohnya. Tentu model ini tak sempurna, karena itu butuh disempurnakan. Namun, model pembiayaan publik semacam ini membuat jurnalisme bisa dikelola bukan sebagai komoditas semata, melainkan barang publik. Perlu imajinasi yang melampaui model pembiayaan jurnalisme komersial.…Tantangan apa yang ada, jika gagasan ini hendak dijalankan? Pertama, saat ini belum ada data komprehensif yang bisa digunakan untuk memetakan dan memahami bisnis media di Indonesia. Data ini diperlukan untuk bisa menentukan perusahaan media mana yang perlu lebih mendapatkan bantuan, metode apa yang terbaik dalam membantu, dan sebagainya. Kedua, perlu ada perbaikan profesionalisme kerja jurnalisme, terutama jurnalisme daring yang mutunya sering dikeluhkan. Bagaimana publik mau mendukung pers kalau bisnisnya ini tak berorientasi melayani warga dengan menyediakan informasi bermutu yang mengemansipasi posisi warga? Ketiga, adanya dominasi perusahaan media besar di Jakarta yang lebih berpotensi mendapatkan keistimewaan untuk mengakses bantuan. Hal ini juga terkait dengan konglomerasi media yang praktiknya sudah harus dikoreksi segera. Keempat, adanya kecenderungan pejabat pemerintah yang kerap berpikir bahwa lembaga atau individu yang dibiayai negara harus memiliki posisi politik yang sama dengan pemerintah. Mental paternalistik semacam ini kerap tergambar misalnya lewat ungkapan pejabat publik yang ingin mengontrol individu penerima beasiswa negara yang punya pandangan berbeda dengan pemerintah. Jurnalisme, sekali lagi, perlu diselamatkan. Kali ini barangkali ia cukup dengan menggunakan sekoci darurat. Namun, setelah pandemi ini berakhir, penyelamatan terhadapnya butuh pertolongan lebih dari itu. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PEMERINTAHKABUPATEN SIDOARJO DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 SIDOARJO Jln. Lingkar Barat Gading Fajar 2 Telp. 8961119 Sidoar TEKS EKSPOSISI 3. Mengapa Harus Kontroversi Mengkritisi suatu kebijakan merupakan hal yang wajar di negeri yang berdemokrasi. Bergantung dari s KONJUNGSI / KATA SAMBUNG.
Pengertian Teks Editorial – Sebagian besar orang yang suka membaca koran pasti sangat familiar dengan teks editorial. Teks editorial sendiri sebenarnya memiliki nama populer yang lain, yakni tajuk rencana. Teks editorial biasanya akan muncul setiap hari pada koran atau majalah kesayanganmu. Orang yang suka membaca koran akan menantikan tajuk rencana atau teks editorial dari suatu media massa. Hal ini tentu saja dikarenakan teks ini memuat pendapat atau pandangan dari para pembuat berita atau redaksi terkait suatu isu atau permasalahan tertentu. Seiring berkembangnya teknologi informasi, teks editorial pun tidak hanya bisa diakses melalui koran atau majalah. Sekarang, orang yang ingin membaca teks editorial hanya perlu mengaktifkan smartphonenya untuk mengakses koran atau majalah secara daring. Koran atau majalah dengan bentuk telah memberikan banyak kemudahaan bagi para pembaca. Nah, artikel ini akan membahas tentang seluk beluk dari teks editorial, mulai dari pengertian teks editorial, ciri teks editorial, struktur teks editorial, kaidah kebahasaan teks editorial, jenis teks editorial, hingga tahapan atau langkah menyusun teks editorial. Tak lupa juga akan disajikan contoh teks editorial beserta strukturnya. Yuk simak sampai akhir! A. Pengertian Teks EditorialB. Tujuan Teks EditorialC. Ciri Teks Editorial1. Tema yang Aktual dan Faktual2. Sistematis dan Logis3. ArgumentatifD. Struktur Teks Editorial1. Pernyataan pendapat tesis2. Argumentasi3. Penegasan Ulang Pendapat /ReiterationE. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial1. Adverbia2. Konjungsi3. Verba material4. Verba relasional5. Verba mentalG. Langkah Menyusun Teks EditorialH. Contoh Teks Editorial Beserta Strukturnya1. Contoh Teks Editorial tentang Gaya Hidup Sehat2. Contoh Teks Editorial 2 tentang PendidikanRekomendasi Buku & Artikel Terkait Teks editorial sering disebut sebagai tajuk rencana secara umum dapat dipahami sebagai sebuah ulasan pokok dan menyeluruh dari seorang penulis tentang suatu isu tertentu yang sedang hangat di masyarakat. Teks editorial sendiri biasanya memuat pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu masalah secara aktual. Beberapa isu yang bisa diangkat yaitu seperti masalah tentang politik hingga permasalahan terkait sosial dan ekonomi suatu masyarakat. Perlu diingat, teks editorial pada dasarnya memiliki perbedaan dengan opini. Meskipun memiliki bentuk yang hampir sama dengan teks opini, tetapi teks editorial harus ditulis dan dibuat oleh sebuah keredaksian dan tentunya memuat pendapat pribadi dari redaksi. Hal ini tentu berbeda dengan teks opini yang memuat pendapat dari penulis tersebut. Seseorang yang biasa menulis teks editorial biasanya adalah pimpinan redaksi atau orang tertentu yang dipercaya oleh suatu media tertentu. Membicarakan teks editorial, tidak lengkap rasanya kalau tidak menyebut dua buku andalan yang berisi kumpulan teks editorial atau tajuk rencana. Pertama, buku tentang teks editorial adalah Tajuk-tajuk Mochtar Lubis di Harian Indonesia Raya. Buku ini berisi kumpulan teks editorial dari Mochtar Lubis pada periode 1968 hingga 1974 yang kemudian diterbitkan oleh Yayasan Obor Indonesia tahun 1997. Selain teks editorial dari Mochtar Lubis, buku yang kedua tentang teks editorial adalah Catatan Pinggir atau sering disingkat Caping. Buku yang terbit kali pertama pada 1977 ini berisi kumpulan tulisan dari pendiri Majalah Tempo. Saat ini, buku Catatan Pinggir sudah terbit hingga mencapai seri ke 14. Teks editorial bisa dikatakan sebagai sebuah teks yang memiliki fungsi untuk memberikan pengaruh dan sudut pandang kepada para pembaca. Maka dari itu, teks editorial atau teks editorial akan sangat bermanfaat untuk merangsang pemikiran para pembaca, terlebih para siswa. Siswa akan bisa lebih memahami suatu isu atau masalah tertentu yang terjadi di kehidupan. Tak jarang juga, teks editorial memiliki kekuatan untuk membuat pembaca bergerak dan bertindak sesuai makna dari teks. B. Tujuan Teks Editorial Setelah memahami pengertian dari teks editorial, pada bagian ini kita akan mempelajari tentang tujuan dari teks editorial. Sebelum sudah dibahas bahwa fungsi dan manfaat dari teks editorial adalah untuk merangsang pemikiran dari pembaca. Namun, apa kamu tahu tujuan utama dari teks editorial. Nah, berikut ini adalah beberapa tujuan teks editorial yang perlu Kamu ketahui, antara lain yaitu 1. Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. 2. Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang terjadi kepada pembaca. 3. Entah disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap isu yang sedang banyak dibicarakan. 4. Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut mendapatkan perhatian. 5. Dilihat dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami isu aktual yang dihadapi di masyarakat. 6. Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem solving. C. Ciri Teks Editorial Sebuah teks pada dasarnya memiliki ciri-ciri tertentu, hal itu juga berlaku untuk teks editorial atau tajuk rencana. Meskipun memiliki bentuk seperti opini, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam teks editorial. Berikut ini adalah beberapa ciri teks editorial, diantaranya yaitu 1. Tema yang Aktual dan Faktual Ciri teks editorial yang pertama adalah tema yang aktual dan faktual. Seperti yang sudah disampaikan di atas, teks editorial dibuat berdasarkan pendapat dan sudut pandang yang sudah diambil secara matang oleh pimpinan redaksi. Teks editorial atau tajuk rencana sendiri ditulis dengan maksud sebagai respons dari isu yang sedang hangat di tengah masyarakat. Jadi, sebuah tema bisa dikatakan aktual dan faktual apabila diangkat dari isu atau masalah yang hangat di tengah masyarakat. Selain itu, tema tersebut harus memuat informasi yang sesuai dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Maka dari itu, apabila dalam sebuah peristiwa penting menjadi pembahasan yang ramai oleh masyarakat pada umumnya, tentu saja peristiwa itu layak menjadi tema dari teks editorial atau tajuk rencana. 2. Sistematis dan Logis Ciri teks editorial yang kedua adalah sistematis dan logis. Seperti teks non fiksi pada umumnya, teks editorial harus ditulis secara sistematis. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca menjadi lebih mudah untuk memahami teks editorial. Tulisan bisa dikatakan sistematis apabila memiliki hubungan yang sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan teks editorial. Selain itu, sebuah teks editorial pada dasarnya harus logis atau masuk akal. Maksud logis sendiri bisa dipahami sebagai bentuk informasi yang tidak imajinatif. 3. Argumentatif Ciri teks editorial yang ketiga yaitu argumentatif. Argumentatif bisa diartikan sebagai pendapat atau pernyataan. Hal ini berarti teks editorial memiliki bentuk sebagai pendapat redaksi atau bukan sebuah pendapat dari pribadi. Argumen atau pendapat yang disampaikan pada dasarnya berangkat dari sudut pandang yang telah diputuskan redaksi dari sebuah media massa. D. Struktur Teks Editorial Setelah mengetahui tentang ciri-ciri teks editorial, tentu kita memahami bahwa struktur teks editorial memiliki peran yang sangat penting untuk sebuah teks. Berikut ini adalah tiga bagian dari struktur teks editorial atau tajuk rencana, antara lain yaitu 1. Pernyataan pendapat tesis Sesuai dengan namanya, bagian pertama dari struktur teks editorial ini memuat tentang sudut pandang dari penulis terhadap suatu isu atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Pernyataan pendapat atau tesis sendiri memiliki tujuan sebagai pengenalan awal dari suatu topik yang akan diangkat pada teks editorial atau tajuk rencana. Bagian ini bisa dikatakan memiliki bentuk pernyataan atau teori sehingga akan diperkuat oleh bagian selanjutnya, yakni argumentasi. 2. Argumentasi Bagian selanjutnya dari struktur teks editorial yaitu argumentasi. Pada bagian ini, penulis atau redaksi mulai memasukkan opini atau pendapat terkait isu yang diangkat. Sebuah pernyataan pendapat bisa kuat apabila dilengkapi dengan alasan atau bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa alasan atau bukti bisa disampaikan, mulai dari pernyataan umum, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, hingga fakta-fakta yang dapat dipercaya. 3. Penegasan Ulang Pendapat /Reiteration Bagian penutup dari teks editorial atau tajuk rencana adalah penegasan ulang pendapat. Reiteration sendiri dapat dipahami sebagai bagian teks yang memuat tentang penguatan kembali terhadap pendapat yang disertai oleh berbagai fakta dalam bagian sebelumnya, yakni argumentasi. E. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial Setelah struktur teks editorial, kaidah kebahasaan teks editorial juga perlu diperhatikan. Kaidah kebahasaan pada dasarnya memiliki peran sebagai pembeda antara teks yang satu dengan teks yang lainnya. Berikut adalah penjelasan tentang kaidah kebahasaan, diantaranya yaitu 1. Adverbia Kaidah kebahasaan teks editorial yang pertama adalah adverbia atau sering disebut juga dengan kata keterangan. Kata keterangan yang ditulis dengan jelas akan membuat pembaca lebih mudah dalam memahami teks editorial. Salah satu jenis adverbia yang biasanya muncul pada teks editorial yaitu adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif bisa dipahami sebagai keterangan yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Adverbia sendiri biasa digunakan untuk menjelaskan keterangan kapan kejadian terjadi, lokasi kejadian, dan keterangan lainnya. Beberapa contoh adverbia, yaitu seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu. 2. Konjungsi Konjungsi bisa diartikan sebagai kata penghubung. Konjungsi sering kali digunakan pada konjungsi antarkalimat. Hal ini tentu saja dilakukan agar argumentasi dalam teks editorial menjadi lebih kuat dan lebih mudah ketika dibaca. Beberapa contoh konjungsi yang diperlukan untuk memperkuat argumentasi, yaitu seperti bahkan, selain itu, padahal, malahan, sesungguhnya, dan lain sebagainya. 3. Verba material Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang digunakan untuk menunjukkan perbuatan atau tindakan fisik pada peristiwa tertentu. Beberapa contoh verba material yaitu, membaca, menulis, memukul, menghendaki, memasang, dan lain sebagainya. Dalam teks editorial atau tajuk rencana, struktur dari kalimat verba material biasa memiliki bentuk seperti, Subjek + verba material + objek. Sebagai contoh, “Bulan menyanyi lagu Bali” 4. Verba relasional Verba relasional bisa dipahami sebagai salah satu jenis kata kerja yang mengacu pada hubungan intensitas pengertian A adalah B, dan milik mengandung pengertian A mempunyai B. 5. Verba mental Verba mental memiliki arti sebagai sebuah kata kerja yang menerapkan persepsi melihat, merasa, afeksi suka, khawatir dan kognisi berpikir,mengerti G. Langkah Menyusun Teks Editorial Setelah memahami berbagai seluk beluk tentang teks editorial, sekarang Kamu dapat mencoba untuk menulis sebuah teks editorial. Dalam menyusun teks editorial, hal yang penting untuk diperhatikan tentu saja adalah ciri, struktur dan kaidah kebahasaan. Nah, berikut ini adalah beberapa langkah yang biasanya digunakan untuk menyusun teks editorial, antara lain yaitu 1. Pertama, Kamu dapat memilih topik yang baru dan sedang hangat serta menarik untuk para pembaca. Sebuah tema yang menarik akan disukai banyak pembaca. Hal ini tentu saja disebabkan pembaca yang selalu ingin mengetahui sebuah kabar atau informasi terbaru. 2. Kedua, Kamu dapat melakukan pengumpulan data untuk mendukung pendapat. Data yang digunakan biasanya memiliki bentuk dari beberapa fakta yang berhubungan dengan tema sehingga dapat mendukung argumen atau pendapat yang sudah dibuat. 3. Ketiga, Kamu dapat menyesuaikan tema dengan pembaca. Seorang penulis teks editorial pada dasarnya harus memiliki kepekaan terhadap bahasa, fakta dan pendapat yang digunakan. Penulis perlu memahami apa yang dibutuhkan bagi para pembaca. 4. Keempat, Kamu dapat melakukan penyuntingan pada teks editorial. Penyuntingan sendiri merupakan tahap terakhir sebelum membagikannya kepada para pembaca. Dengan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu, teks editorial akan siap untuk dibaca para pembaca. H. Contoh Teks Editorial Beserta Strukturnya Supaya Kamu dapat lebih memahami teks editorial, berikut ini adalah contoh teks editorial beserta strukturnya. Selamat Membaca! 1. Contoh Teks Editorial tentang Gaya Hidup Sehat Contoh Teks Editorial Gaya Hidup dan Kesehatan Pernyataan Pendapat Tesis Kesehatan menjadi hal yang sangat penting untuk setiap orang. Oleh karenanya diperlukan gaya hidup yang baik agar kesehatan tetap terjaga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Saat ini penanganan terhadap penyakit menular pun belum sepenuhnya berhasil. Selain itu, penyakit yang tidak menular juga memiliki persoalan yang sama. Beberapa orang yang terkena penyakit tidak menular bahkan mengalami peningkatan dan penyakit tersebut dapat menjadi pembunuh nomor satu. Beberapa penyakit tersebut diantaranya kanker, jantung, diabetes, hipertensi dan stroke. Argumentasi Berdasarkan data dari Kementrian Kesehatan, penyebaran penyakit yang terjadi hampir merata. Hal itu menjadi pertanda bahwa kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat telah bergeser. Gaya hidup yang baik dan menjaga pola makan menjadi hal yang penting agar kandungan gizi yang diperlukan tubuh dapat terpenuhi. Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki masalah pada penyakit ganda. Namun, seharusnya hal itu membuat kita belajar dari negara lain terkait penanganan terhadap penyakit tidak menular. Salah satu prinsip yang diperlukan untuk menangani penyakit adalah dengan mencegah daripada mengobati. Langkah itu juga dapat didukung dengan kebijakan pemerintah untuk mewajibkan adanya label informasi kandungan gizi pada makanan ataupun minuman. Penegasan Ulang Pendapat Pencegahan penyakit tentunya jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mengobati suatu penyakit. Sehingga, masyarakat harus lebih memperhatikan pola hidup sehat. Program yang dilaksanakan juga harus memperoleh dukungan dari lembaga terkait. 2. Contoh Teks Editorial 2 tentang Pendidikan Contoh Teks Editorial Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Pernyataan Pendapat Tesis Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu tanda dari kemajuan suatu negara. Pendidikan yang berkualitas menjadi sangat penting agar suatu negara dapat sejajar dengan negara maju. Namun, kenyataannya pendidikan di tanah air belum sebanding dengan pendidikan yang ada di negara maju. Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan. Argumentasi Agar dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan kepada setiap peserta didik. Beberapa tantangan yang akan dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang mumpuni. Namun saat ini, semua sudah lebih mudah dengan adanya teknologi seperti internet. Dengan internet, materi belajar dapat dicari dengan mudah. Hal itu juga menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu. Peran guru pun sudah bergeser menjadi motivator, dinamisator dan motivator. Penegasan Ulang Pendapat Peran guru masih sangat penting dan tidak tergantikan untuk memberikan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada di lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kualitas terbaik terhadap pendidikan di Indonesia. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
\n \napakah dukungan yang disampaikan melalui teks editorial tersebut
Yangfungsinya untuk memudahkan para pembaca supaya dapat segera mengetahui peristiwa apa yang akan disampaikan dan menonjolkan berita tersebut dengan dukungan grafik supaya lebih menarik. sampailah kita pada inti pembahasan dalam materi ini, yakni contoh teks berita. Seperti yang kami kemukakan sebelumnya, bawah dalam contoh kali
Terdapat cukup banyak jenis teks yang umum kita baca sehari-hari. Namun, mungkin kita tidak menyadari perbedaan mendasar antara masing-masingnya. Misalnya, ketika membaca artikel berita pada surat kabar. Kemungkinan itu adalah teks editorial atau teks berita. Selain kedua jenis teks tersebut, masih ada beberapa jenis yang lain, antara lain teks normatif, teks laporan, teks narasi, hingga teks deskriptif. Pada artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang salah satu jenis teks tersebut. Mulai dari pengertian, tujuan, fungsi, ciri, hingga struktur, dan contohnya. Sehingga, akan lebih mudah mengenali dan membuatnya apabila diperlukan. Daftar ISIPengertian Teks EditorialTujuan Teks EditorialFungsi Teks Editorial1. Memberikan Gambaran yang Lebih Utuh2. Menggiring Opini3. Mengkritisi Sebuah Isu atau Peristiwa4. Mengusulkan SolusiCiri-Ciri Teks Editorial1. Membicarakan Isu dan Data2. Fokus pada Sudut Pandang Penulis3. Masuk Akal secara LogikaStruktur Teks Editorial1. Informasi Umum2. Argumen atau Komentar3. Penegasan dalam KesimpulanContoh Teks Editorial1. Contoh Informasi Umum2. Contoh Argumen pada Teks Editorial3. Contoh Penegasan pada Teks EditorialYuk, Mulai Menulis Teks! Pengertian Teks Editorial Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa ini adalah salah satu jenis teks yang umum termuat dalam surat kabar. Namun, jenis teks ini berbeda dengan teks berita pada umumnya. Teks berita memuat tentang ringkasan peristiwa tertentu. Sebagai contoh adalah berkaitan dengan sebuah bencana alam. Maka, teks berita akan memuat tentang lokasi kejadian, jumlah korban jiwa, hingga kerugian materil. Disisi lain, teks yang memuat tentang editorial akan memberikan tanggapan terhadap peristiwa tersebut. Teks ini berisikan tentang pendapat seseorang atau lembaga tertentu tentang suatu peristiwa atau isu yang sedang hangat di tengah masyarakat. Walau demikian, teks ini disusun berdasar data dan fakta di lapangan. Kembali pada contoh peristiwa bencana alam. Maka naskah editorial dapat berisikan pendapat tentang kesiapan pemerintah daerah untuk menangani peristiwa tersebut. Misalnya, apakah pemerintah daerah sudah cukup melakukan tindakan preventif untuk melindungi warganya. Contoh lain misalnya mengomentari prioritas penanggulangan bencana. Berdasar pengertiannya, kita dapat memahami bahwa tujuan teks ini adalah partisipasi aktif dari penulis teks terhadap isu atau peristiwa. Berbeda dengan teks berita yang hanya diterima secara pasif oleh pembaca atau penonton. Naskah editorial akan membuat suasana bermasyarakat lebih hidup dengan pemikiran-pemikiran yang aktif dan kritis. Keterbukaan terhadap sudut pandang yang baru akan membuat pemahaman lebih utuh dan mendalam mengenai suatu isu atau peristiwa. Teks semacam ini, apabila tersampaikan dengan baik, akan dapat memenuhi fungsinya dengan optimal. Teks ini setidaknya memiliki empat fungsi. Pertama, memberikan gambaran yang utuh mengenai sebuah isu. Kedua, dapat berfungsi untuk menggiring opini masyarakat. Ketiga, dapat berfungsi sebagai media untuk mengkritik suatu isu. Sedangkan yang keempat adalah sarana untuk mengusulkan solusi. Tentunya, solusi yang berpihak pada kemaslahatan umum. Fungsi Teks Editorial Berikut ini adalah beberapa fungsi naskah editorial yang penting untuk dipahami 1. Memberikan Gambaran yang Lebih Utuh Melalui naskah editorial, pembaca atau penonton akan mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang sebuah isu atau peristiwa. Sebab, orang yang menuangkan pendapat tentang sesuatu ke dalam teks, tentu akan menjelaskan dari sudut pandangnya. Dengan demikian, pembaca akan dapat melihat sebuah isu dari sudut pandang yang baru. Sehingga, akan memperoleh gambaran pemahaman yang lebih utuh untuk kemudian juga mampu berpendapat sendiri tentang isu tersebut. 2. Menggiring Opini Mirip dengan fungsi yang pertama, fungsi kedua teks jenis ini adalah untuk menggiring opini masyarakat. Melalui data-data yang disampaikan serta gagasan yang meyakinkan, teks ini dapat berfungsi untuk mengubah sudut pandang masyarakat. Sehingga, masyarakat kemudian setuju dan menganut pendapat dari penulis teks editorial tersebut. Hal semacam ini tentu dimungkinkan hanya jika penulis teks cukup jeli dalam menyusun argumen yang persuasif dan meyakinkan. 3. Mengkritisi Sebuah Isu atau Peristiwa Naskah ini juga berfungsi sebagai media atau sarana untuk berpikir kritis tentang isu yang sedang hangat di tengah masyarakat. Melalui teks semacam ini, masyarakat akan terdorong untuk berpikir kritis. Tidak hanya sekedar menerima informasi, namun juga mengeluarkan gagasannya sendiri. 4. Mengusulkan Solusi Fungsi ketiga adalah juga sebagai sarana untuk mengusulkan solusi. Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa teks ini adalah komentar terhadap sebuah isu atau peristiwa. Komentar ini dapat berupa usulan solusi untuk menyelesaikan sebuah masalah yang sedang diperbincangkan tersebut. Ciri-Ciri Teks Editorial Agar semakin dapat mengenali teks jenis ini, berikut ini adalah 3 ciri utama yang pasti muncul pada sebuah naskah editorial 1. Membicarakan Isu dan Data Pertama, naskah jenis ini pasti membicarakan sebuah isu dan didukung dengan data-data yang lengkap dan detail. Misalnya, ada data waktu, jumlah, biaya, dan sebagainya. Sedangkan pemilihan topik umumnya adalah yang berkaitan dengan kemaslahatan umum. 2. Fokus pada Sudut Pandang Penulis Ciri kedua adalah bahwa naskah tersebut akan fokus pada sudut pandang penulis teks. Sebab, naskah ini adalah pendapat dari penulis terhadap isu tertentu. Maka, apa yang tertulis tentu adalah apa yang baik menurut penulis dengan didukung data-data yang ada. 3. Masuk Akal secara Logika Ciri berikutnya adalah bahwa teks tersebut pasti tersusun secara sistematis. Sehingga, pembaca akan lebih mudah meyakini bahwa opini pada teks tersebut adalah masuk akal secara logika. Struktur Teks Editorial Selanjutnya adalah struktur untuk sebuah naskah editorial. Sebuah naskah yang baik akan memenuhi fungsinya, apabila setidaknya tersusun berdasarkan struktur sederhana berikut ini 1. Informasi Umum Pertama, pembukaan teks ini adalah dengan informasi umum mengenai sebuah isu. Informasi umum ini tidak hanya menjelaskan tentang definisi-definisi terkait. Namun, juga memuat semua data dan fakta yang akan menjadi dasar argumentasi atau pendapat. Kembali pada contoh bencana alam di atas. Contoh data, misalnya pada tahun berapa saja kejadian serupa telah terjadi, seberapa parah kondisi pasca bencana, dan sebagainya. Semakin lengkap data, maka akan semakin baik untuk menunjang bagian selanjutnya. 2. Argumen atau Komentar Bagian kedua dari teks editorial adalah inti dari naskah tersebut, yaitu argumentasi. Bagian ini berisi gagasan-gagasan penulis teks tentang isu yang sedang hangat tersebut. Misalnya, sebagai penulis ia tidak menyetujui atau mengkritik sesuatu. Maka, ia akan menjelaskan ketidaksetujuannya tersebut dengan dukungan data-data yang ada pada bagian pertama tadi. Sebagai contoh, sebuah teks yang mengkritik lambatnya tindakan pemerintah dalam menangani sebuah bencana alam. Penulis berpendapat bahwa berkaca dari peristiwa yang telah terjadi beberapa tahun sebelumnya, semestinya dapat menjadi rujukan tindakan preventif agar bencana tidak melanda. Pada bagian ini juga umumnya penulis naskah akan memberikan usulan solusi terhadap permasalahan yang ada. Jadi, penulis tidak hanya menyampaikan kritik ketidaksetujuan tentang sesuatu. 3. Penegasan dalam Kesimpulan Bagian terakhir adalah penegasan argumen dari penulis naskah. Pada bagian terakhir ini, pada dasarnya tidak memuat hal baru. Namun, akan mengulang kalimat-kalimat penting yang menjadi inti pendapat si penulis. Bagian ini juga berfungsi sebagai kesimpulan dan penutup teks. Contoh Teks Editorial Berikut ini adalah contoh naskah editorial yang berkaitan dengan isu bencana alam. Naskah ini dapat menjadi rujukan untuk memahami tentang jenis teks yang satu ini. 1. Contoh Informasi Umum Tugas dan wewenang pemerintah daerah tertulis secara detail pada naskah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 maupun peraturan pemerintah lainnya. Dimana, beberapa tugas utamanya adalah pelayanan umum terhadap masyarakat dan mengupayakan kesejahteraan masyarakat tersebut. Kesejahteraan masyarakat erat kaitannya dengan kehidupan yang baik dan terlindung dari bencana. Walau, bencana adalah musibah yang diakibatkan oleh alam, tindakan-tindakan preventif pada dasarnya dapat dilakukan dengan optimal. Dengan demikian, menjadi jaminan terhadap kesejahteraan masyarakat. Pada sisi lain, salah satu daerah yang lokasi tidak terlalu jauh dari ibukota baru-baru ini mengalami bencana banjir. Tepatnya pada awal tahun 2023. Kerusakan yang terjadi, antara lain adalah rusaknya jembatan penghubung yang melumpuhkan akses pangan dan genangan pada rumah warga yang belum juga surut. Peristiwa ini serupa dengan kejadian pada musim hujan sebelumnya, yaitu pada awal tahun 2022, dimana jembatan penghubung desa juga rusak parah. Pemerintah daerah kemudian membangun jembatan darurat yang ternyata tak kuat menahan derasnya laju air pada awal tahun 2023. Sehingga, kerusakan berulang tak dapat terhindarkan. 2. Contoh Argumen pada Teks Editorial Penanganan yang sigap oleh pemerintah daerah terhadap musibah bencana yang menimpa oleh warga memang telah mewujud nyata. Namun, adanya kejadian berulang, agaknya membutuhkan pemikiran kritis untuk menyudahinya. Terutama, pada kejadian yang seolah telah terjadwal seperti banjir ini. Terjadwal dalam arti bahwa kemungkinan kejadiannya pada saat tingginya curah hujan yang telah terprediksi. Dengan demikian, artinya kejadian banjir pada dasarnya dapat dicegah atau paling tidak diminimalisir dampak buruknya. Tugas semacam ini tentu adalah bagian dari peran pemerintah daerah setempat. Apabila merujuk pada data geografis, nampak bahwa desa yang terdampak paling buruk ini memang berada pada titik yang rentan. Namun, masih ada celah bagi pemerintah daerah untuk berbuat lebih daripada membangun jembatan darurat yang kemudian akan rusak lagi pada tahun berikutnya. Melanjutkan kembali pembangunan waduk dan bendungan yang sempat terhenti pada tahun 2020 dapat menjadi alternatif untuk bertindak lebih jauh bagi kesejahteraan warga. Daya tampung waduk ini direncanakan dapat menampung kubik yang cukup besar hingga menahan derasnya air yang turun ke arah desa. 3. Contoh Penegasan pada Teks Editorial Kesejahteraan masyarakat perlu menjadi tujuan utama dalam setiap pelayanan pemerintah daerah terhadap warganya. Oleh sebab itu, pemikiran kritis untuk mencegah maupun meminimalisir dampak perlu menjadi agenda yang utama. Dalam hal ini, pemerintah daerah perlu melanjutkan pembangunan waduk, agar masyarakat terhindar dari musibah bencana yang semestinya dapat dicegah dengan optimal. Kemaslahatan masyarakat bergantung pada keputusan baik semacam ini. Demikianlah pembahasan lengkap mengenai naskah editorial yang mungkin sering kita temui sehari-hari. Teks jenis ini tak hanya berisi data dan fakta, melainkan juga argumentasi atau gagasan dari penulis. Untuk mengenali teks jenis ini, pembaca dapat mengamati beberapa ciri. Mulai dari membicarakan isu atau topik yang hangat di tengah masyarakat, fokus menggunakan sudut pandang penulis, dan sistematika yang masuk akal. Apabila tersusun dengan struktur yang baik dan tertulis dengan bahasa yang persuasif, teks ini tentu akan berfungsi optimal. Misalnya untuk memberikan gambaran yang mendalam, menggiring opini, mengkritisi, hingga menyampaikan solusi. Setelah memahami tentang teks editorial ini, maka saatnya untuk mulai menulis naskah sendiri. Selamat mulai menulis!
CiriTeks Editorial. Teks ini memiliki beberapa ciri antara lain: 1. Aktual dan faktual. Teks harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. Jangan lupa juga, informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang terjadi ya.

Artikel ini akan menjelaskan tentang pengertian, jenis-jenis, dan contoh dari teks editorial, Yuk belajar! — Halo, guys! Apakah kamu senang membaca berita atau barangkali bercita-cita menjadi jurnalis ke depannya? Berbeda dengan masa lalu ketika berita bisa dilihat di koran atau televisi, saat ini berita dapat kamu baca di manapun dengan mudah melalui portal berita online. Tahukah kamu? Baik koran maupun media online yang menerbitkan berita, tak hanya berisi reportase tulisan dari wartawan lho, tetapi ada juga tulisan dari seorang pemimpin redaksi atau orang yang mewakili dari media itu sendiri. Tulisan itu disebut sebagai tajuk rencana atau teks editorial. Pengertian Teks Editorial Teks editorial adalah teks yang berupa opini untuk menanggapi suatu isu yang sedang terjadi di masyarakat. Jika teks berita bersifat objektif berdasarkan fakta dan peristiwa, teks editorial sifatnya berupa pendapat yang sifatnya argumentatif dengan dukungan data. Namun, teks editorial jenisnya tetap berbeda dengan opini, ya! Teks editorial berisi pendapat yang mewakili sebuah redaksi media massa, bukan pendapat pribadi dari penulisnya. Teks editorial dapat menjadi gambaran dari ideologi sebuah media massa dalam menanggapi isu-isu tertentu. Dari segi fungsinya sendiri, teks editorial digunakan untuk memersuasi atau merangsang pembaca untuk mengetahui tentang suatu isu yang coba dibahas oleh redaksi. Pada beberapa kesempatan, teks editorial juga dapat memantik sebuah tindakan nyata dari pembacanya. Baca Juga Pengertian Teks Editorial, Ciri, Struktur dan Contohnya Jenis Teks Editorial Gimana? sudah mulai paham kan tentang apa itu teks editorial? Selanjutnya, yuk kita bahas jenis-jenis dari teks editorial! Teks editorial dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Interpretative Editorial, Controversial Editorial, dan Explanatory Editorial. Sekarang kita bahas satu persatu, ya! 1. Interpretative Editorial Teks editorial interpretatif merupakan teks editorial yang berusaha menjelaskan makna isu-isu dari peristiwa yang terjadi yang tengah diangkat oleh suatu media massa. Teks tersebut dibuat dengan memberikan fakta-fakta untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca media massa tersebut dapat memahami kondisi atau peristiwa yang tengah terjadi melalui perspektif media tersebut. Editorial interpretatif bisa bersifat positif, negatif, atau netral dalam pendekatan tergantung pada keadaan dan perlakuan penulis editorial terhadap suatu isu. 2. Controversial Editorial Editorial kontroversial merupakan tulisan yang dikemas dengan tujuan untuk menyebarkan sudut pandang tertentu dari redaksi. Editorial ini pada umumnya dapat meyakinkan pembaca pada kecenderungan atau keniscayaan dari suatu isu tertentu. Sebaliknya, sudut pandang yang berlawanan dari hal tersebut akan digambarkan secara negatif. 3. Explanatory Editorial Teks editorial jenis ini hanya menyajikan masalah atau isu yang sedang terjadi, sementara penilaian atau tanggapan tentang isu tersebut diserahkan sepenuhnya pada pembaca. Jenis editorial ini hanya merangsang pembaca untuk terprovokasi mengenai kepentingannya dari suatu isu yang disajikan. Pada umumnya, masalah yang dipilih, yakni kepentingan terkait sosial, politik, dan ekonomi, sehingga pembaca dapat mudah untuk menilai dan membayangkan solusinya. Baca juga Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, dan Contohnya Contoh Teks Editorial Setelah mempelajari pengertian, struktur dan jenis-jenis teks editorial, sekarang saatnya kita bahas contohnya agar lebih paham lagi. Berikut contoh-contoh teks editorial berbagai tema beserta strukturnya 1. Teks editorial berjudul Kurangi Mengonsumsi Gula Kurangi Mengonsumsi Gula Tesis Coba bayangkan bagaimana jika dalam sehari, manusia menghindari konsumsi gula. Gambaran yang akan terjadi, sarapan hanya dengan kopi pahit dengan oatmeal. Makan siang dengan daging dan sayuran hijau rebus. Camilan yang bisa dipilih hanya kacang-kacangan, sementara air minum yang bisa dipilih hanya air putih, teh tawar, dan kopi pahit. Tentunya menu-menu tersebut bisa jadi jauh dari pola konsumsi kita yang ketergantungan dengan gula. Bagaimana tidak, nasi putih yang biasa kita makan, mengandung gula, minuman boba yang nikmat juga tinggi akan gula, bahkan yang sehat seperti buah-buahan, juga tetap mengandung gula. Lalu apakah mengonsumsi gula setiap harinya akan buruk bagi kesehatan kita? Argumentasi Mengenai sehat atau tidak, jawabannya tergantung. Nyatanya konsumsi gula juga penting, dengan syarat tidak berlebihan dan sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi AKG yang ditetapkan. Menurut American Heart Association AHA batas konsumsi gula yang wajar untuk orang dewasa wanita, yakni sebanyak 100 kalori atau kurang lebih 6 sendok teh gula, dan sebanyak 150 kalori atau 9 sendok teh gula untuk pria. Jika konsumsi gula melebihi batas tersebut, akan beresiko terkena beberapa penyakit serius seperti obesitas, diabetes, dan penyakit pembunuh no. 1 di dunia, jantung koroner WHO. Bagi anda yang mungkin rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik, risiko akan turun karena tubuh anda rutin membakar kalori. Namun bagi anda yang kurang aktivitas fisik dan mengonsumsi gula melewati batas, hal tersebut dapat membahayakan kesehatan anda. Penegasan ulang reiteration Menganut gaya hidup sehat sedari muda sangat penting karena tidak jarang, penyakit kronis yang diderita di usia tua merupakan akumulasi dari gaya hidup tidak sehat sedari muda. Selalu perhatikan bagaimana pola konsumsi anda dan awasi nilai gizi yang ada pada makanan. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, seperti donat, kue, soda, boba milkshake, minuman berenergi, permen, dan makanan manis lainnya. Jangan lupa juga untuk membatasi jumlah karbohidrat anda karena ketika makanan yang mengandung karbohidrat dicerna, sistem pencernaan memecah karbohidrat menjadi zat yang menjadi gula. Baca juga Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan 2. Teks editorial berjudul Menghadapi Era Gelap Ekonomi Menghadapi Era Gelap Ekonomi Tesis Dunia di ambang resesi. Sejumlah pengamat ekonomi, Bank Dunia, maupun Dana Moneter Internasional IMF telah melihat potensi ke arah itu. Indikatornya, kata mereka, antara lain semakin melambatnya perekonomian di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat, sebagian wilayah Eropa, dan Tiongkok. Selain itu, inflasi yang bergerak cepat di sejumlah negara juga berpotensi memperparah krisis. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyebut roda perekonomian di wilayah Eropa melambat karena harga gas alam melonjak sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina. Sementara itu, perlambatan ekonomi Tiongkok terjadi akibat kebijakan zero COVID policy dan volatilitas melonjaknya harga di sektor properti. IMF memprediksi sekitar sepertiga dari ekonomi dunia akan mengalami kontraksi setidaknya dua kuartal berturut-turut tahun ini dan tahun depan. Itu artinya, resesi global membayang di depan mata. Dunia pun menghadapi era kegelapan ekonomi. Argumentasi Pada The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa 11/10 malam waktu setempat atau Rabu WIB, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyampaikan hal yang kurang lebih senada. Dia menyebut krisis pangan akan menghampiri dunia dalam kurun waktu 8–12 bulan ke depan. Kondisi itu, kata dia, diperparah dengan ketersediaan pasokan pupuk sebagai dampak konflik Rusia-Ukraina. Dalam menyikapi hal tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas untuk membuat kajian yang cepat tentang antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah dalam melakukan mitigasi krisis energi, pangan, dan keuangan, baik makro maupun mikro. Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden, kemarin, mengatakan Presiden mendorong lembaganya untuk fokus melakukan kajian dalam lima hal, yaitu konsolidasi demokrasi, transformasi digital, ekonomi hijau, ekonomi biru, dan Ibu Kota Negara IKN. Titah Presiden ini tentu harus dilaksanakan sungguh-sungguh. Pemerintah memang harus punya cetak biru untuk mengantisipasi krisis, sehingga dapat mengambil sejumlah langkah yang tepat. Berbeda halnya ketika pandemi COVID-19, di saat seluruh negara tidak siap, kali ini sejumlah lembaga internasional maupun para pakar telah memberi warning tentang ancaman resesi global. Peringatan ini tentu harus ditindaklanjuti dengan menyiapkan sejumlah langkah strategis yang melibatkan sejumlah instansi/lembaga terkait. Selain membuat kajian untuk memitigasi risiko di tengah ketidakpastian ini, langkah lain yang diperlukan ialah meningkatkan kolaborasi, baik di tingkat nasional maupun global. Seperti halnya saat pandemi, tidak ada satu pun negara yang bisa menghindar dari situasi sulit itu. Apalagi di era inflasi dan suku bunga tinggi seperti sekarang ini, tentu dibutuhkan adanya kerja sama di antara negara-negara di dunia. Sikap egois akan membuyarkan semua upaya keluar dari kondisi yang oleh para pengamat disebut sebagai perfect long storm badai panjang yang sempurna. Di dalam negeri, seluruh elemen bangsa juga harus merapatkan barisan. Apalagi antarinstansi pemerintah. Tidak boleh ada ego sektoral, baik di antara kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. Tiap-tiap kepala daerah harus mampu membangun situasi sosial dan politik yang kondusif untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama dengan menekan laju inflasi, menjaga pasokan dan ketersediaan pasokan pangan maupun energi. Selain menjaga stabilitas, langkah lain yang diperlukan ialah berhemat. Kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah harus mengencangkan ikat pinggang. Kurangi anggaran untuk proyek-proyek yang tidak perlu. Lebih baik dana itu disimpan untuk membantu masyarakat bila krisis betul-betul terjadi. Penegasan ulang reiteration Sejauh ini, Indonesia memang belum terdampak krisis. Direktur Pelaksana IMF bahkan mengapresiasi Indonesia yang bisa meraih pertumbuhan ekonomi tinggi di tengah kondisi dunia yang berat. Indonesia, kata dia, ibarat titik terang di tengah kondisi ekonomi global yang memburuk. Namun, pujian ini jangan membuat kita lengah dan terlena. Kewaspadaan dan kehati-hatian perlu agar kita tidak terombang-ambing dan tenggelam dalam badai. 3. Teks editorial berjudul Mempersiapkan Akhir Pandemi Mempersiapkan Akhir Pandemi Tesis Titik akhir pandemi COVID-19 semakin dekat. Begitu kira-kira kesimpulan dari penilaian terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang dirilis tengah pekan ini. Dengan melihat angka kematian akibat COVID-19 dan penambahan jumlah kasus baru yang turun signifikan di seluruh dunia, selama sepekan ini, WHO menilai dunia kini sedang menuju garis finis pandemi. “Kita belum sampai di sana akhir pandemi, tetapi ujungnya sudah terlihat,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada jumpa pers di Jenewa, Rabu 14/9. Argumentasi Pertanyaannya, siapkah kita ketika pandemi betul-betul berakhir? Saat pandemi dinyatakan selesai, artinya semua pelarangan dan pembatasan yang selama ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus korona juga tidak akan ada lagi. Warga dunia mungkin kembali menjalani kehidupan seperti ketika COVID-19 belum muncul, sedangkan virusnya sebetulnya tidak pernah benar-benar hilang. Siapkah kita? Jika kita bicara dalam konteks Indonesia, sedikitnya ada tiga isu pokok yang mesti menjadi perhatian sebelum menjawab pertanyaan itu. Yang pertama, kiranya kita perlu memikirkan bagaimana agar perilaku, kebiasaan, dan budaya berkesehatan yang sudah terbentuk di masyarakat selama pandemi dapat dilanggengkan hingga nanti selepas pandemi. Disiplin tinggi terhadap protokol kesehatan, menjalankan pola hidup sehat, dan responsif terhadap perubahan dalam berbagai aspek, menjadibeberapa contoh budaya yang sudah terbangun dan semestinya tidak berhenti ketika pandemi berakhir. Sungguh sia-sia pengorbanan’ kita selama ini bila kebiasaan-kebiasaan baik itu ikut lenyap seiring dengan kelarnya pandemi. Dalam konsep berkehidupan dalam kenormalan baru new normal pun ujian sesungguhnya bukan ketika pandemi masih berlangsung, melainkan masa pasca pandemi. Kenormalan baru ialah norma baru yang memang tercipta pada saat pandemi. Eksekusinya pun pada waktu itu lebih mudah karena ditopang oleh pembatasan-pembatasan yang diregulasikan. Tantangannya ialah bagaimana agar konsep new normal itu tidak ditinggalkan atau sekadar menjadi artefak sisa peninggalan masa pandemi. Kenormalan baru mesti dapat diimplementasikan terus-menerus meskipun tidak ada lagi perangkat aturan yang menyokongnya. Pada sisi yang lain, peran negara juga teramat penting. Dampak mengerikan dari penyebaran COVID-19 selama 2,5 tahun terakhir ini sedikit banyak telah membuka mata kita betapa pemerintah sesungguhnya belum terlalu siap menghadapi gelombang serbuan patogen dalam skala masif. Kebijakan dan infrastruktur kesehatan terbukti kepayahan merespons hantaman virus yang seketika menggila. Belajar dari pandemi ini, penguatan infrastruktur kesehatan harus menjadi perhatian utama pemerintah. Skala fokus, anggaran, dan prioritas untuk pengembangan infrastruktur kesehatan sudah saatnya mulai disejajarkan dengan pembangunan infrastruktur krusial lain seperti pendidikan dan transportasi. Penegasan ulang reiteration Kita tidak tahu patogen apalagi selanjutnya yang akan mewabah di masa depan. Infrastruktur ialah salah satu prasyarat yang mesti disiapkan untuk menghadapi musuh tak kasatmata itu. Infrastruktur kesehatan ibarat fondasi yang akan memudahkan pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait mitigasi, pencegahan, dan penanganan pagebluk di masa mendatang. Tidak kalah penting untuk disorot bahwa pandemi COVID-19 ini merupakan momentum membangun sekaligus memperkuat kemandirian vaksin. Ancaman wabah tidak akan hilang sampai kapan pun. Hal yang bisa dilakukan ialah menekan penyebarannya, salah satunya dengan memperkuat proteksi diri melalui vaksinasi. Karena itu, ketika bangsa ini bisa menghasilkan vaksin sendiri, tanpa harus bergantung pada negara lain, sesungguhnya itu ialah tangga pertama menuju kemenangan melawan pandemi dan ancaman wabah. Baca Juga Mengenal Teks Cerita Sejarah Pengertian, Ciri, Struktur & Contoh 4. Teks editorial berjudul Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan Tesis Di tengah situasi ketidakpastian global saat ini, Indonesia didorong untuk bangkit lebih cepat guna mencapai target proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada 2045 mendatang. Dan, ekonomi biru diperkirakan menjadi peluang baru dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Meski mungkin terdengar baru, konsep ekonomi biru sebenarnya sudah tercetus sejak 1972, melalui konferensi PBB di Stockholm. Bank Dunia misalnya, mengartikan ekonomi biru sebagai pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian, dan pekerjaan sembari menjaga kesehatan ekosistem laut. Kontribusi sektor maritim ke perekonomian global ini ternyata tidak main-main. World Wildlife Fund WWF mencatat, potensi yang dapat diraih dengan pendekatan ekonomi biru mencapai USD 24 triliun atau setara dengan Rp319 triliun. Tidak dapat dipungkiri wilayah laut Indonesia sangat luas dengan potensi kekayaan yang melimpah, merupakan sektor yang bisa menjadi tumpuan perekonomian. Dari sektor perikanan telah menyumbang 270 miliar USD setiap tahun ke global Gross Domestic Product GDP atau total dari seluruh penjualan barang atau jasa sebuah negara. Sedangkan pengangkutan barang melalui jalur laut pertumbuhannya mencapai 80 persen, dan diprediksi akan bertambah dua kali lipat pada 2030. Argumentasi Pertanyaannya, bagaimana negara kita mengimplementasikan konsep ekonomi biru? Pada 2012, Presiden SBY pernah mencanangkan cita-cita Indonesia untuk menjadikan laut sebagai kekuatan guna mewujudkan keamanan nasional, kemandirian ekonomi serta peningkatan sumber daya maritim. Presiden Jokowi pun memiliki kebijakan yang mulai mengarah untuk mendukung ekonomi biru. Sebut saja pembukaan tol laut dan pembatasan illegal fishing untuk meningkatkan pendapatan dari perikanan sampai meningkatkan wisata bahari. Pemerintah bahkan telah menyusun strategi penerapan ekonomi biru guna memulihkan kesehatan laut serta mempercepat pertumbuhan ekonomi kelautan yang berkelanjutan di tingkat nasional dan daerah. Memang tidak bisa dipungkiri, jika membahas masalah maritim dan perikanan di Indonesia itu memang kompleks. Ada persoalan krusial pada konsep ekonomi biru ini, yaitu mahalnya biaya investasi. Tambahan investasi ini kadang menjadi satu pertimbangan, padahal dalam jangka panjang sejatinya akan lebih bermanfaat. Penegasan ulang reiteration Meski demikian, Indonesia sudah waktunya untuk gencar mewujudkan program ekonomi biru tersebut, apalagi potensi industri kelautan kita yang luar biasa besar. Sesungguhnya inti ekonomi biru adalah sustainable development. Suatu gambaran betapa kepedulian terhadap lingkungan yang tetap lestari adalah tujuan utama konsep ekonomi ini, tapi bagaimanapun kita senantiasa berharap agar langit dan laut tetap biru. 5. Teks editorial berjudul Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan Tesis Pendidikan yang berkualitas menjadi sangat penting agar suatu negara dapat sejajar dengan negara maju. Namun, kenyataannya pendidikan di tanah air belum sebanding dengan pendidikan yang ada di negara maju. Setiap lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa depan. Argumentasi Agar dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan kepada setiap peserta didik. Beberapa tantangan yang akan dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang mumpuni. Namun saat ini, semua sudah lebih mudah dengan adanya teknologi seperti internet. Dengan internet, materi belajar dapat dicari dengan mudah. Hal itu juga menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu. Peran guru pun sudah bergeser menjadi motivator, dinamisator, dan motivator. Penegasan ulang reiteration Peran guru masih sangat penting dan tidak tergantikan untuk memberikan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada di lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kualitas terbaik terhadap pendidikan di Indonesia. 6. Teks editorial berjudul Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Indonesia Bahaya Rokok Bagi Kesehatan Indonesia Tesis Sebuah pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pepatah tersebut memberi makna bahwa kesehatan adalah hal yang utama bagi manusia. Namun nyatanya, masih banyak kebiasaan yang berakibat buruk pada kesehatan, tak hanya pada diri sendiri, namun juga menularkan orang lain, seperti merokok. Argumentasi Selama lebih dari tiga abad, industri rokok tumbuh dan berkembang di Indonesia, serta bertanggung jawab pada buruknya kesehatan masyarakat. Menurut Kementerian Kesehatan, kerugian total akibat konsumsi rokok selama 2013 mencapai Rp378,75 triliun. Padahal nilai pasar industri saat ini ditaksir berkisar hingga Rp224,2 triliun. Tak hanya membengkak dari tagihan pengobatan, angka kerugian lainnya juga diderita dari pembelian rokok mencapai Rp138 triliun. Kerugian ini berasal dari hilangnya produktivitas akibat sakit, disabilitas, dan kematian prematur di usia muda sebesar 235,4 triliun dan biaya berobat akibat penyakit-penyakit terkait tembakau sebanyak Rp5,35 triliun. Tak hanya buruk bagi anak-anak, industri rokok juga semakin berbahaya karena mulai menyasar pada konsumen generasi muda, khususnya kalangan remaja. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya prevalensi merokok pada populasi usia 10-18 tahun, yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 7,2% ke tahun 2018 9,1% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas. Penegasan ulang reiteration Hal tersebut tentu memprihatinkan. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menyadari hal-hal krusial ini. Kita bisa menolak dan melarang konsumsi rokok sejak di lingkungan keluarga sendiri karena industri rokok juga banyak didukung oleh pihak-pihak yang menerima keuntungan tinggi dari penjualan rokok selama berabad-abad di Indonesia. Baca juga Cara Efektif Membuat Esai 7. Teks editorial berjudul Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik Rencana Konversi Kompor Gas ke Listrik Tesis Setelah “berhasil” memangkas anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak BBM yang membengkak, kini pemerintah kembali mengkaji anggaran untuk subsidi LPG tabung 3kg. Anggaran untuk subsidi gas tabung hijau ini diklaim mencapai lebih dari Rp149 triliun atau setara 192,61 persen dari postur APBN 2022. Pemerintah menyebut konversi kompor elpiji ke kompor listrik atau kompor induksi bisa menghemat APBN karena harga keekonomian listrik lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji. Namun, belum bisa dipastikan berapa anggaran yang bisa dihemat kalau konversi ini diberlakukan. Kabarnya, pemerintah berniat menyetop impor LPG pada 2030. Argumentasi Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, membengkaknya anggaran subsidi LPG 3kg ini disebabkan kesenjangan harga jual eceran dengan harga keekonomian yang terlampau tinggi. Presiden Joko Widodo bahkan memerintahkan segera dilakukan pengalihan kompor gas berbasis energi impor LPG ke kompor berbasis energi domestik kompor listrik. Meski demikian, rencana pemerintah mengonversi energi dari gas LPG subsidi 3kg ke kompor listrik dinilai mustahil diterapkan secara nasional, selama keandalan pasokan listrik di Indonesia belum kuat. Hal itu mengingat infrastruktur kelistrikan yang mumpuni hanya ada di Pulau Jawa dan Bali. Anggota Komisi VII DPR RI Sartono ikut berpendapat, bahwa program konversi ini harus diperhitungkan dengan matang agar tidak membebani masyarakat. Ia mengingatkan pemerintah agar membuat kajian mendalam sebelum benar-benar menjadikan uji coba ini sebagai kebijakan nasional. Jangan sampai terulang kasus konversi energi dari minyak tanah ke LPG pada 2007 yang persoalannya tidak diselesaikan hingga sekarang. Menjawab hal itu, Kementerian ESDM memastikan masyarakat tidak akan dikenakan beban jika berpindah dari gas LPG ke kompor listrik. Masyarakat justru bisa lebih menghemat biaya masak hingga 10–15 persen. Kementerian ESDM juga bakal mengurangi konsumsi gas LPG 3kg dan menggantinya dengan kompor listrik secara bertahap. Penegasan ulang reiteration Program konversi dari kompor LPG ke kompor induksi ini sesungguhnya diharapkan tidak hanya dapat memangkas defisit neraca perdagangan. Namun, bisa menjadi jalan alternatif untuk dapat menyelesaikan permasalahan subsidi energi yang selama ini dinilai kurang tepat sasaran. Untuk itu, pemerintah harus dapat meyakinkan keamanan penggunaan kompor listrik, selain mungkin menyediakan barangnya yang gratis kepada konsumen pengguna elpiji 3kg. Bahkan jika perlu, PLN bisa memberlakukan tarif listrik khusus terhadap golongan ini. Apabila hal ini mampu dipenuhi, konversi kompor gas ke listrik akan dapat diterima masyarakat, serta terhindar dari berbagai kontroversi. Baca Juga 10 Contoh Teks Cerita Sejarah Singkat beserta Struktur & Jenisnya 8. Teks editorial berjudul Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita Perlukah Transportasi Umum Untuk Kita Tesis Dari tahun ke tahun, kemacetan menjadi masalah yang terus bertambah parah. Anekdot kemudian bermunculan seperti “Tua di Jalan” datang untuk mengkritik pemerintah mengenai kebijakannya dalam mengatur transportasi Indonesia. Kemacetan di jalan tetap terjadi dan semakin parah memang hasil yang logis dari beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk, naiknya jumlah pembelian kendaraan pribadi, dan lambatnya pembangunan infrastruktur penghubung antar lokasi. Argumentasi Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia atau WHO, pada tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat kedelapan di Asia Tenggara dengan tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, dengan data kematian mencapai 12,2 persen dari populasi. Hal ini tentu saja dapat diminimalisasi dengan beralihnya kebiasaan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum. Saat ini, peran pemerintah sangat penting dalam hal pembangunan infrastruktur transportasi, baik dari kualitas armada maupun fasilitas yang memudahkan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum. Namun, tantangan selanjutnya adalah besarnya anggaran dan biaya yang harus dibayar untuk membangun sebuah sistem transportasi tersebut. Dengan keadaan melemahnya seluruh ekonomi di dunia pasca pandemi berlangsung, pemerintah perlu bijak dalam menetapkan prioritas pembangunan. Penegasan ulang reiteration Keadaan ini tentunya tak hanya dihadapi Indonesia. Banyak negara lain dengan kondisi yang relatif sama, tapi cukup berhasil mengatasi masalah kemacetan tersebut dengan mengembangkan transportasi umum yang memadai. Indonesia tentunya dapat mencontoh hal positif tersebut untuk kebaikan bagi generasi selanjutnya. Namun, jika keputusan sudah dibuat, seharusnya konsisten dengan hal tersebut agar kita tak kembali mendengar hal buruk semacam proyek mangkrak, dan hal-hal negatif lainnya yang hanya menghabiskan anggaran negara. 9. Teks editorial berjudul Meneruskan Jejak sang Ratu Meneruskan Jejak sang Ratu Tesis Dunia seketika berduka saat Kerajaan Inggris menyampaikan pernyataan resmi tentang wafatnya Ratu Elizabeth II di Balmoral, Skotlandia, pada Kamis 8/9. Sang Ratu mangkat di usia ke-96 setelah selama tujuh dekade memimpin Kerajaan dan Persemakmuran Inggris. Ia tercatat sebagai pemangku takhta terlama dalam sejarah Inggris. Rakyat Inggris sudah tentu menjadi pihak yang paling merasakan kehilangan atas kematian Ratu Elizabeth II tersebut, selain keluarga kerajaan. Rasa kehilangan itu mereka ekspresikan dengan berkumpul di depan Istana Buckingham, di tengah hujan deras, demi menyampaikan duka cita kepada keluarga Kerajaan Inggris. Begitu pun para pemimpin dunia yang sepanjang hari kemarin tak berhenti mengucapkan dukacita dan belasungkawa atas berpulangnya sosok yang terlahir dengan nama Elizabeth Alexandra Mary Windsor itu. Bagi masyarakat Inggris, Elizabeth memang layak mendapatkan cinta dan rasa hormat. Selama 70 tahun memimpin, ia tidak sekadar menjadi kepala negara dan simbol abadi Inggris. Lebih dari itu, Elizabeth mampu menjadi sosok dengan tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi untuk memberikan pengabdian kepada rakyatnya. Era dia memimpin Kerajaan Inggris 1952-2022 ialah era ketika perubahan bergerak begitu cepat. Era yang penuh dengan pergolakan sosial, guncangan, bahkan perang. Pada titik-titik masa tertentu, pengaruh kerajaan mulai memudar. Argumentasi Bahkan peran monarki kerap dipertanyakan seiring dengan berkembangnya prinsip demokrasi dan pemikiran egaliterianisme. Namun, dengan modal ketulusan serta dedikasi untuk mengabdi dan tentu saja kemampuan untuk beradaptasi, Elizabeth mampu membawa Inggris melewati itu semua. Terbukti sang Ratu tetap berdiri konstan di tengah segala perubahan itu sekaligus berhasil mengawal keberadaan monarki mengarungi dunia yang sudah sangat modern ini. Tidak salah kiranya bila Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, yang baru saja diangkat mendiang Ratu pada Selasa 6/9, mengatakan kerajaan ialah sumber kekuatan negara dan stabilitas Inggris modern. Di zaman Elizabeth-lah dekolonisasi kekaisaran Inggris terjadi. Negara-negara di bawah koloni Inggris satu per satu diberi’ kemerdekaan. Gongnya, penyerahan Hong Kong kembali kepada Tiongkok pada 1997 menandai akhir dari kekaisaran Inggris. Meski demikian, pengaruh kekuasaannya masih sangat signifikan sebagai pemimpin sekaligus pemersatu negara-negara bekas koloni yang tergabung dalam Persemakmuran Inggris itu. Pada sisi inilah sesungguhnya tampak kelihaian Elizabeth dalam berpolitik. Di satu sisi mempertahankan eksistensi kerajaan, tapi di sisi lain ia juga ingin negara-negara koloni punya eksistensi masing-masing. Di tataran lain, Ratu Inggris juga aktif mempromosikan perdamaian dan amal dalam segala hal yang dia lakukan. Menurut The Independent, selama masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II bekerja dengan lebih dari 600 badan amal, dari yang bergerak di bidang kesehatan hingga masalah-masalah perempuan. Penegasan ulang reiteration Semua jejak dan warisan Ratu Elizabeth II itu sejatinya mengandung makna teramat dalam terkait dengan bagaimana seharusnya seorang pemimpin memperlakukan kekuasaan yang ia miliki. Ia boleh saja berstatus ratu kerajaan yang tentu saja sangat elitis, tapi ketika tindakan dan kebijakannya tidak elitis, rakyat tanpa diminta akan memberikan cinta dan rasa hormatnya. Pangeran Charles yang sebentar lagi akan naik tahta menjadi Raja Inggris tentu punya tugas besar untuk meneruskan jejak baik sang ibunda. Satu kaki masa depan Inggris akan ditopang kepemimpinan Raja Charles. Karena Inggris negara maju yang punya pengaruh kuat di kancah global, masa depan negara itu sedikit banyak pasti akan menentukan masa depan dunia. Baca Juga Pengertian Ide Pokok & Cara Menentukannya dalam Paragraf 10. Teks editorial berjudul Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini Tesis Indonesia memiliki impian mencetak atlet-atlet hebat yang akan mengukir prestasi dan membawa Merah Putih berkibar tinggi di pentas dunia. Tagline Peringatan Hari Olahraga Nasional Haornas 2022 pun menyiratkan keinginan dan mimpi besar tersebut. Haornas 2022 yang diperingati hari ini mengangkat tagline “Bersama Cetak Juara”. Indonesia sebuah bangsa besar dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Populasi Indonesia kini mencapai 273 juta penduduk. Potensi Indonesia untuk menjadi negara dengan prestasi besar di bidang olahraga sejak dulu ada. Namun, seperti kita tahu, prestasi olahraga kita masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Memang diakui sudah banyak prestasi yang ditorehkan atlet-atlet kita, terutama di cabang favorit, seperti Bulutangkis. Namun, pencapaian di acara multi event seperti Olimpiade, Indonesia belum mampu bersaing dengan raksasa dunia, termasuk dengan negara-negara Asia, seperti China, Jepang, dan Korea Selatan. Argumen Bahkan, di level SEA Games sekalipun, beberapa kali kita masih kalah dalam perolehan medali dari negara sekawasan, seperti Thailand dan Vietnam. Terakhir, pada SEA Games Vietnam 2021 yang berlangsung tahun ini, Indonesia finis di bawah tuan rumah Vietnam dan Thailand. Indonesia total mengumpulkan 69 emas, 91 perak, dan 81 perunggu. Hasil ini lebih baik dibanding event serupa sebelumnya di mana Indonesia finis keempat pada 2019 dan 2013 serta dua kali berada di posisi kelima pada 2017 dan 2015. Prestasi terbaik terakhir untuk SEA Games dicapai pada 2011 ketika Indonesia tuan rumah dan menjadi juara umum terakhir kalinya. Satu di antara banyak faktor yang membuat pencapaian atlet kita kurang maksimal adalah kendala anggaran. Pembinaan talenta muda akan sulit optimal jika anggaran tidak mencukupi. Beberapa waktu lalu pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga Kemenpora mengklaim Indonesia kalah dari Thailand dan Singapura soal fokus pembinaan atlet. Dua negara tetangga tersebut mengalokasikan masing-masing 0,2% dan 4% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN mereka untuk olahraga, sedangkan Indonesia hanya 0,03%. Dengan lahirnya Peraturan Presiden Perpres Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional DBON kita berharap capaian olahraga kita akan semakin baik. DBON diterbitkan sebagai panduan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional jangka panjang secara terintegrasi dan kolaboratif. Harapannya, dengan desain tersebut daya saing bangsa dalam bidang keolahragaan kian meningkat. Melalui DBON terdapat 14 cabang olahraga unggulan Olimpiade berdasarkan prestasi dan peluang medali. Sedangkan untuk Paralimpiade ada 5 cabang olahraga. Dengan desain tersebut Indonesia berharap bisa menjadi negara lima besar Olimpiade pada 2045. Pada Olimpiade 2032 Indonesia berharap sudah masuk 10 besar. Membuat target tinggi tentu sah-sah saja. Namun, untuk bisa mencapainya sangat bergantung pada program yang dijalankan, terutama pembinaan usia muda. Satu hal yang perlu dioptimalkan dalam rangka mencetak atlet andal adalah menjaring bibit-bibit muda potensial di seluruh wilayah tanah air. Sejak usia dini, calon-calon atlet potensial harus bisa ditemukan. Indonesia sejatinya memiliki banyak talenta muda mulai Sabang sampai Merauke. Namun karena model pembinaan yang lemah, maka talenta muda tersebut tidak pernah mencapai potensi maksimalnya. Setiap cabang olahraga seyogianya bertanggung jawab untuk menemukan bibit muda potensial ini. Selain itu, kompetisi atlet muda untuk cabang-cabang olahraga, terutama cabang Olimpiade, juga harus diintensifkan. Kemenpora perlu mengoptimalkan kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi. Hal lain yang perlu ditumbuhkan adalah minat masyarakat untuk menggeluti olahraga, terutama dengan menjadi pelatih. Berdasarkan Sport Development Indeks SDI 2021 yang dilakukan Kemenpora, rasio Sumber Daya Manusia SDM olahraga dan jumlah penduduk usia ≥5 tahun secara nasional adalah 13487. Ini menunjukkan kesenjangan yang terlalu tinggi antara ketersediaan SDM olahraga dan jumlah penduduk yang harus dilayani. Sebagai perbandingan, rasio polisi dan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 1411 atau 243 per penduduk. Demikian juga rasio dokter dan jumlah penduduk di Indonesia sebesar 1 atau 0,4 per penduduk. Perlu kembali menumbuhkan atmosfer olahraga di masyarakat. Tidak ada salahnya kembali menggaungkan jargon populer beberapa puluh tahun lalu, yakni “Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan Masyarakat”. Penegasan ulang reiteration Dimulai dengan memasifkan olahraga masyarakat atau olahraga non prestasi, diharapkan akan tumbuh atmosfer berolahraga di tengah masyarakat. Dari proses pembudayaan olahraga, gairah untuk berkompetisi diharapkan ikut tumbuh. Masyarakat akan antusias berolahraga dan talenta-talenta muda pun diharapkan bermunculan. Dengan begitu harapan untuk mencetak juara-juara olahraga tingkat dunia juga bisa dicapai. 11. Teks editorial berjudul Menghargai Nyawa di Jalan Raya Menghargai Nyawa di Jalan Raya Tesis Nyawa kembali melayang sia-sia di jalan raya. Kemarin, sebuah truk trailer menyeruduk kerumunan orang di Bekasi, Jawa Barat. Akibatnya, belasan orang tewas, sebagian besar di antaranya murid sekolah dasar yang sedang jajan di pinggir jalan. Polisi menduga truk mengalami rem blong saat melaju di kecepatan 60 km. Insiden semacam ini bukan kali pertama terjadi. Pertengahan Agustus lalu, sebuah truk yang mengangkut terigu juga menyeruduk sejumlah kendaraan lainnya di Cianjur, Jawa Barat, dan menewaskan 6 orang, termasuk pengemudi truk. Bulan sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Cibubur, Jakarta Timur; dan Balikpapan; Kalimantan Timur pada awal tahun. Dari investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi KNKT pada beberapa kecelakaan truk trailer, sebagian besar diawali dengan ketidakmampuan pengemudi menguasai keadaan. Lembaga itu juga pernah mengusulkan truk trailer mesti dilengkapi perangkat safety brake. Berkaca pada kejadian kemarin di Bekasi, rekomendasi KNKT ini sepertinya belum dijalankan serius oleh pihak terkait, khususnya para pengusaha atau pemilik truk. Argumentasi Faktor safety atau keamanan sepertinya masih dianggap sepele, bukan perkara utama. Ingat, kelalaian sekecil apa pun dapat berujung fatal. Karena itu pula penindakan pada setiap kelalaian mutlak untuk mencegah kejadian serupa terulang. Harus ada investigasi serius dari pihak terkait. Meski hanya menyumbang sekitar 12% pada jumlah kasus kecelakaan lalu lintas sepanjang tahun lalu, mungkin sudah seharusnya ada evaluasi menyeluruh terhadap angkutan berat semacam ini. Apalagi, kejadiannya kerap berulang. Truk yang berbadan besar dapat menjadi mesin pembunuh yang mengerikan jika tidak hati-hati mengoperasikannya. Untuk ke depan, pengetatan cek kendaraan dan pengemudi angkutan berat mesti dilakukan berkala dan serius, jangan sekadar formalitas. Langkah ini penting untuk memastikan keamanan, baik untuk si pengemudi maupun masyarakat pengguna jalan lainnya. Para pengusaha truk ataupun perusahaan ekspedisi, yang menggunakan kendaraan operasional besar, harus memperhatikan hal kecil semacam ini, termasuk memperhatikan kesehatan dan kondisi pengemudi, baik fisik maupun psikis. Tugas para pengemudi truk ini tidak ringan, sehingga harus betul-betul diisi oleh orang ahli di bidangnya, bukan sembarangan. Pemberian lisensi khusus kepada para pengemudi kendaraan ini juga tidak boleh dilakukan main-main. Dalam berlalu lintas, faktor kedisiplinan ialah kunci dan itu harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Dari proses perekrutan pengemudi, pemberian surat izin mengemudi, hingga pemeriksaan kondisi kelaikan kendaraan. Pentingnya keselamatan transportasi juga perlu diimbangi keterlibatan dan partisipasi aktif dari pihak-pihak terkait, baik pengguna jasa maupun pemilik dan operator, serta pemerintah sebagai pengatur sistem transportasi. Semuanya harus mengacu pada Instruksi Presiden Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan. Penegasan ulang reiteration Kecelakaan di jalan raya bukan semata menghilangkan nyawa, tapi juga merugikan secara ekonomi. Data Kementerian Perhubungan mengungkapkan nilai kerugian materi akibat kecelakaan lalu lintas selama 2020–2021 mencapai Rp246 miliar. Angka ini tentu tidak sedikit, apalagi jika kasusnya terus meningkat, baik secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, penting untuk menekan laju angka ini. Pekerjaan rumah di sektor transportasi tentu bukan semata pada kondisi fisik kendaraan, melainkan juga pada mentalitas manusianya. Kendaraan, entah itu truk, motor, pesawat, sepeda, hanyalah teknologi yang membantu dalam mobilitas sehari-hari. Kitalah yang mesti bijak serta disiplin merawat dan menggunakannya. Angka kecelakaan lalu lintas yang dirilis setiap tahun, faktor utamanya lantaran kita abai pada hal-hal kecil semacam ini, termasuk dalam mematuhi rambu dan marka jalan. Baca juga Pengertian dan Jenis-jenis Konjungsi Antarkalimat 12. Teks Editorial berjudul Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina Tesis Pertamina mengirim kado Tahun Baru 2014 yang pahit kepada masyarakat. Menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50 persen. Akibatnya sampai di tingkat konsumen harganya menjadi hingga Bahkan di lokasi yang relatif jauh dari pangkalan, mencapai Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijak, dan tidak logis. Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpa didahului sosialisasi. Pertamina memutuskan secara sepihak seraya mengiringinya dengan alasan yang terkesan logis. Merugi Rp22 triliun selama 6 tahun sebagai dampak kenaikan harga di pasar internasional serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Argumentasi Kenaikan harga itu mengharuskan Presiden Republik Indonesia yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur meminta Wakil Presiden Republik Indonesia menggelar rapat mendadak dengan para menteri terkait. Mendengarkan penjelasan Direksi Pertamina dan pandangan Menko Ekuin, yang kesimpulannya dilaporkan kepada Presiden. Berdasar kesimpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada Minggu kemarin. Kita mengapresiasi langkah cekatan pemerintah dalam mengapresiasi kenaikan harga elpiji non-subsidi 12 kg itu seraya mengiringinya dengan pertanyaan. Benarkah pemerintah tidak tahu atau tidak diberi tahu mengenai rencana Pertamina menaikkan secara sewenang-wenang. Pertamina merupakan perusahaan negara yang diamanati undang-undang sebagai pengelola minyak dan gas bumi untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Rasanya mustahil kalau pemerintah, dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tidak dimintai pandangan, pendapat, dan pertimbangannya. Penegasan Ulang Kalau dugaan kita yang seperti itu benar adanya, bisa saja di antara kita menengarai langkah pemerintah itu sebagai reaksi semu. Reaksi yang muncul sebagai bentuk kekagetan atas reaksi keras yang ditunjukkan pimpinan DPR RI, DPD RI, dan masyarakat luas. Malah boleh jadi ada politisi yang mengategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat. Kita tidak bisa menerima sepenuhnya alasan merugi Rp22 triliun selama 6 tahun menjadi regulator elpiji sehingga serta-merta Pertamina menaikkan harga elpiji? Dalam peran dan tugasnya yang mulia inilah Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab di sisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia. Keuntungan besar itulah yang seharusnya digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk menyubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah ke bawah. Sumber Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2014 13. Teks Editorial berjudul Rio Ingin Jadi Pembalap Utama Rio Ingin Jadi Pembalap Utama Tesis Beredarnya rumor tim balap Formula 1 Manor Racing akan menggunakan tiga pembalap pada musim balap pada tahun ini ditepis manajer Rio Haryanto, Piers Hunnisett. Menurut pria asal Inggris itu, negosiasi dengan Manor hingga saat ini terus berlanjut sampai Manor mengumumkan pembalapnya. Hunnisett juga menegaskan posisinya bahwa pihaknya hanya ingin Rio menjadi pembalap utama dalam tim asal Inggris itu berpasangan dengan pembalap Jerman, Pascal Wehrlein yang sudah diumumkan sebelumnya sebagai pembalap manor. Menurut Piers, Manor akan segera mengumumkan pembalapnya dalam beberapa hari ke depan. Argumentasi ”Semua kemungkinan dapat terjadi dalam F1. Tahun lalu Roberto Merhi dan Alexander Rossi sempat berganti posisi. Tapi yang kami inginkan adalah bagaimana Rio bisa menjadi pembalap utama. Negosiasi terus berlangung hingga saat ini,” kata Hunnisett kepada pers di Jakarta 16/2. Rumor tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor dilontarkan oleh sejumlah media otomotif asing. Seperti dikutip dari salah satu rumor menyebutkan tiga pembalap yang akan digunakan oleh Manor adalah Wehrlein, Rossi, dan Rio. Wehrlein akan menjadi pembalap utama, sedangkan Rio dan Rossi akan berbagi tempat di sejumlah seri tertentu. Rio yang ditemui pada kesempatan yang sama mengatakan hanya ingin menjadi pembalap utama. Dengan menjadi pembalap utama, menurut pembalap asal Surakarta, Jawa Tengah itu, dirinya akan bisa mendapatkan pengalaman berharga sebagai pembalap debutan di Formula 1. ”Untuk saat ini saya berusaha keras untuk bisa tampil semusim penuh karena akan sangat memberikan pelajaran sebagai pembalap yang pertama kali berlaga di F1. Satu musim pertama di F1 akan menjadi bagian dari pembelajaran,” ujar Rio yang ingin segera mendengar pengumuman pembelap dari Manor. Penegasan Ulang Dengan menjadi pembalap utama, Rio tentu memerlukan dukungan dana yang besar. Sejauh ini manajemen Rio, PT Kiky Sport baru membayarkan 3 juta Euro dari total 15 juta Euro yang diminta oleh Manor. Indah Pennywati, Ibunda Rio yang juga perwakilan Kiky Sport pun terus menggalang dana untuk Rio. Pada Selasa, 16/2, Indah bersama Rio dan Hunnisett menemui pendiri PT Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga S. Uno. Sandiaga mengatakan akan segera mempelajari proposal permohonan dari Rio dan segera berkomunikasi dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Kadin, Roeslan P. Roeslani. ”Ini adalah anak bangsa yang perlu dukungan dari kalangan pengusaha. Saya akan segera memberikan jawaban mengenai proposal yang saya terima. Saat ini, prestasi olahraga kita perlu didorong, karena itu semua pihak harus bergandengan tangan,” kata pria yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia PB PRSI. OL-1 Sumber Ghani Nurcahyadi, Media Indonesia, media 16 Februari 2016 14. Teks Editorial berjudul Rio Haryanto Berlaga di F1 Grand Prix Australia Rio Haryanto Berlaga di F1 Grand Prix Australia Tesis JAKARTA – Untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang pembalap asal Indonesia akan berlaga di arena balap mobil paling bergengsi di dunia, Formula Satu F1. Tim asal Inggris, Manor Racing Ltd, memastikan secara resmi bahwa mereka mengontrak Rio Haryanto sebagai salah satu pembalap utama dalam ajang F1 musim 2016 ini. Argumentasi Dalam konferensi pers di kantor Pusat Pertamina, Rio mengaku lega dengan status resminya sebagai pembalap tim Manor Racing. Ia menambahkan, setelah hiruk pikuk permasalahan pendanaan sebelum ini, dia akan fokus mempersiapkan diri, baik fisik maupun teknis. ”Saat ini saya lega bahwa karena dukungan dana sudah terpecahkan. Kita sudah lepas itu. Hanya tinggal saya untuk bisa hasilkan yang terbaik untuk prestasi,” kata Rio, Kamis 18/2. Rio nantinya akan bertandem dengan pembalap asal Jerman, Pascal Wehrlein, di Tim Manor Racing. Ketika ditanya soal target, Rio mengatakan akan berupaya sebaik mungkin dalam menjalani seluruh sesi di F1 tahun ini. ”Targetnya jadi, di mana yang miliki scores point. Itu salah satu poin besar kalau packages mobil sangat bagus. Ini adalah bonus bagi saya. Saya bisa masuk ke F1 dan bisa tunjukkan potensi saya. Di segi mobil, cukup bagus. Kita tidak tahu hingga nanti kita jajal mobil itu,” katanya. Terkait nomor mobil, dia menyatakan, hingga saat ini masih dalam proses. Namun, dalam keterangan resmi Manor Racing melalui Twitter, Rio akan menggunakan nomor 88. Dalam pernyataan terpisah, Rio juga menyatakan kegembiraannya. Menurutnya, Manor adalah tim dengan visi dan rencana yang ambisius. Ia juga bangga dapat mewakili bangsanya sekaligus sebagai satu-satunya perwakilan dari Benua Asia. Pengumuman resmi juga dirilis lewat situs resmi Manor, kemarin. ”Kami senang dengan adanya Rio sebagai pembalap kami musim ini,” demikian bunyi pengumuman resmi tersebut. Pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick, dalam pengumuman tersebut mengatakan, sebuah kebanggaan bagi Manor dapat menunjuk Rio sebagai pembalap tim tersebut. Fitzpatrick mengatakan, Rio akan menjadi salah satu andalannya musim ini. ”Rio itu pembalap ulet. Kami melihat dia sangat piawai di trek dengan membuat kesan saat tampil di GP2 musim lalu,” ujarnya. Ia yakin Rio bersama Manor akan memberi kesan serupa di musim ini. Dalam pernyataan itu, Fitzpatrick juga menyinggung banyaknya jumlah penggemar Rio di Indonesia. Hal tersebut menurutnya baik bagi tim dan F1 secara keseluruhan. Penegasan Ulang Balapan resmi perdana Rio nanti adalah Australian Grand Prix yang bertempat di Melbourne Grand Prix Circuit pada Maret. Sebelum ke Melbourne, Rio akan menjalani dua kali uji coba di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol. Uji coba pertama harus diikuti Rio pada 22 hingga 25 Februari mendatang dan uji coba kedua pada 1 hingga 4 Maret 2016. Sumber Republika, 19 Februari 2016. Koran 15. Teks Editorial berjudul Pengangguran Makin Bertambah Pengangguran Makin Bertambah Tesis Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional mulai membawa dampak serius bagi kehidupan masyarakat. Data Badan Pusat Statistik BPS menyebut melemahnya perekonomian berimbas pada melonjaknya angka pengangguran yang pada kuartal III tahun 2015 ini mencapai 7,56 juta orang. Karena itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini harus bekerja lebih keras lagi agar roda perekonomian kembali bergerak cepat. Percepatan pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan untuk menciptakan lapangan kerja baru, sebab saat ini banyak sektor lapangan kerja yang tersedia turun daya serapnya. Salah satu yang terbesar adalah sektor pertanian yang dalam setahun terakhir turun daya serapnya dari 38,97 juta orang menjadi 37,75 orang atau turun 1,2 juta orang. Argumentasi Data-data BPS ini harus dijadikan acuan pemerintah untuk serius dalam menangani masalah pengangguran. Karena kalau perlambatan pertumbuhan ekonomi ini tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang tepat, jumlah angka pengangguran dikhawatirkan akan terus bertambah. Kita juga tak bisa menyalahkan industri-industri yang akhirnya melakukan PHK sebagai upaya efisiensi agar tetap bisa bertahan survive. Pertumbuhan ekonomi di kuartal III sebanyak 4,73% ini memang membaik dibanding sebelumnya yang mencapai 4,65%. Namun, kenaikannya belum cukup tinggi untuk menciptakan tenaga kerja, sehingga pemerintah jangan terlalu hanyut dengan kenaikan angka pertumbuhan ekonomi yang sedikit tersebut. Di sinilah pemerintah harus hadir untuk menyelamatkan dan melindungi berbagai bidang industri yang kini sedang ”megap-megap”. Jangan sampai industri dibiarkan sendirian menyelesaikan masalahnya tanpa ada bantuan dari pemerintah. Pemerintah memang sudah mengeluarkan enam paket ekonomi sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian nasional dari keterpurukan. Namun, rata-rata paket ekonomi yang dicanangkan pemerintah merupakan kebijakan yang berorientasi jangka panjang. Hal inilah yang menyebabkan paket-paket kebijakan tersebut belum banyak berperan dalam memperbaiki masalah ekonomi bangsa ini. Paket kebijakan yang dikeluarkan sebenarnya cukup baik. Namun karena perlambatan pertumbuhan ekonomi sudah berimplikasi serius pada kehidupan masyarakat, yang diperlukan adalah kebijakan berorientasi jangka pendek sehingga cepat menyelesaikan persoalan yang ada. Selain paket ekonomi belum bisa bekerja optimal, terbatasnya kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional juga disebabkan sejumlah faktor lain, di antaranya masih minimnya realisasi belanja pemerintah dan menurunnya ekspor komoditas. Faktor melambatnya ekonomi global memang ikut memengaruhi ekonomi nasional. Namun, tidak bijaksana juga kalau pemerintah terus-menerus menjadikan faktor eksternal sebagai kambing hitam permasalahan ekonomi bangsa ini. Sudah saatnya pemerintah melakukan introspeksi dan segera merevisi kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak tepat. Penegasan Ulang Intinya, pemerintah harus tetap optimistis untuk bisa menyelesaikan masalah ini. Hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah bagaimana menciptakan lapangan kerja yang padat karya. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbaiki sektor pertanian dan merealisasikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur. Pemerintah mungkin dahulu masih bisa beralibi ada kendala administrasi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Namun, di tahun kedua pemerintahan ini, pemerintah harus mampu mempercepat jalannya proyek infrastruktur tersebut. Hal ini penting karena sektor pertanian dan infrastruktur bisa banyak menyerap tenaga kerja yang kini sangat dibutuhkan. Selain itu, realisasi belanja pemerintah harus didorong secepat mungkin termasuk pemerintah daerah yang selama ini sangat rendah penyerapan anggarannya. Belanja pemerintah terutama belanja barang sangat diperlukan untuk menggerakkan roda perekonomian. Kita tunggu gebrakan pemerintah untuk menangani membludaknya angka pengangguran tersebut. Sumber Koran Sindo, Sabtu 7 November 2015 16. Teks Editorial berjudul Pabrik Toshiba dan Panasonic Tutup, Buruh Kena PHK Pabrik Toshiba dan Panasonic Tutup, Buruh Kena PHK Tesis Jakarta – Penutupan tiga pabrik Toshiba dan Panasonic di Indonesia membawa dampak Pemutusan Hubungan Kerja PHK sebanyak lebih dari karyawan. Hal ini terimbas dari lesunya penjualan produk elektronik dua perusahaan raksasa asal Jepang itu akibat penurunan daya beli masyarakat. Argumentasi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja KSPI, Said Iqbal mengungkapkan, Toshiba telah menutup pabrik televisi di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Padahal satu pabrik ini yang tersisa dari enam perusahaan Toshiba lain yang sudah tutup sebelumnya dalam 10 tahun terakhir. Penegasan Ulang ”Yang tutup ini adalah pabrik televisi Toshiba terbesar di Indonesia, selain di Jepang. Karyawan yang di PHK lebih dari 900 orang,” tegasnya saat Konferensi Pers di Jakarta, Selasa 2/1/2016. Sumber 17. Teks Editorial berjudul Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten Tesis Jakarta – Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat tahun ini, kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih cukup tinggi. Argumentasi Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarief Hidayat, menyatakan kebutuhan tenaga kerja di sektor industri masih sangat besar. Setidaknya setiap tahun sektor industri membutuhkan 600 ribu tenaga kerja. ”Kebutuhan tenaga kerja di bidang industri itu dengan pertumbuhan industri 5-6 persen itu mencapai 600 ribu orang per tahun,” ujarnya di Jakarta, Selasa 3/11/2015. Namun sayangnya, di tengah besarnya permintaan akan tenaga kerja tersebut, sumber daya manusia SDM yang tersedia justru tidak mampu memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh sektor industri. ”Sementara itu belum bisa dipenuhi oleh lulusan sekolah di Republik ini karena kesenjangan kompetensi lulusan dan kebutuhan dunia industri. Jadi pengangguran banyak, tapi industri sebenarnya butuh,” kata dia. Untuk memperbaiki gap kebutuhan tenaga kerja ini, Syarif menyatakan pihaknya akan mendorong perbaikan kurikulum pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kompetensi yang sebenarnya dibutuhkan industri nasional. ”Makanya kurikulum harus mengacu pada standar kompetensi nasional Indonesia bidang industri tertentu. Memang harus begitu,” ujarnya. Sebelumnya, Menteri Perindustrian Saleh Husin juga menyatakan bahwa Kementerian Perindustrian terus menyiapkan kompetensi sumber daya manusia SDM yang terampil sesuai kebutuhan industri untuk menghadapi pasar bebas ASEAN. ”Pemberlakuan MEA 2015 akan menjadi tantangan bagi Indonesia. Apalagi mengingat jumlah penduduk yang sangat besar sehingga menjadi tujuan pasar bagi produk-produk negara ASEAN lainnya,” ujarnya. Dia menjelaskan pihaknya telah menyusun target program pengembangan SDM industri pada tahun ini. Pertama, tersedianya tenaga kerja industri yang terampil dan kompeten sebanyak orang. Kedua, tersedianya SKKNI bidang industri sebanyak 30 buah. Ketiga, tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi LSP dan Tempat Uji Kompetensi TUK bidang industri sebanyak 20 unit. Keempat, meningkatnya pendidikan dan keterampilan calon asesor dan asesor kompetensi dan lisensi sebanyak 400 orang. Kelima, pendirian tiga akademi komunitas di kawasan industri. ”Industri tekstil dan produk teksktil TPT merupakan salah satu sektor yang telah merasakan manfaaat dari pelaksanaan program Kemenperin dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM industri melalui pelatihan operator mesin garmen dengan konsep three in one, yaitu pendidikan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja,” kata dia. Menurut Saleh, seiring dengan meningkatnya kinerja industri TPT, terjadi pula peningkatan kebutuhan tenaga kerja di sektor padat karya tersebut. Tidak saja pada tingkat operator, tetapi juga untuk tingkat ahli D1, D2, D3, dan D4. Hal ini tercermin dari data permintaan tenaga kerja tingkat ahli ke Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil STTT Kementerian Perindustrian yang setiap tahun mencapai 500 orang, sementara STTT Bandung hanya mampu meluluskan 300 orang per tahun. Penegasan Ulang Untuk memenuhi sebagian permintaan atas tenaga kerja tingkat ahli bidang TPT, maka sejak 2012 Kemenperin menyelenggarakan program pendidikan Diploma 1 dan Diploma 2 bidang tekstil di Surabaya dan Semarang bekerja sama dengan STTT Bandung, PT APAC Inti Corpora dan asosiasi, serta perusahaan industri tekstil di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, pada tahun ini Pusdiklat Industri Kemenperin bekerja sama dengan Asosiasi Tekstil dan Pemerintah Daerah Kota Solo juga akan membuka Akademi Komunitas Industri TPT untuk program Diploma 1 dan Diploma 2 di Solo Techno Park. Para lulusan program pendidikan Diploma 1 dan 2 tersebut seluruhnya ditempatkan bekerja pada perusahaan industri. Dny/Gdn** Sumber — Nah, itu tadi contoh teks editorial berbagai tema beserta pembagian strukturnya. Semoga kamu semakin paham ya tentang teks editorial. Kira-kira kedepannya kita bahas apa lagi ya? Oke, kalo kamu mau belajar dengan animasi yang lucu dan pembahasannya mudah dipahami, langsung aja deh buka ruangbelajar dan temukan ribuan video belajar seru di aplikasi Ruangguru. Selamat belajar! Referensi Suryaman dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Editorial Media Indonesia. 2022. Menghadapi Era Gelap Ekonomi. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial Media Indonesia. 2022. Mempersiapkan Akhir Pandemi. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial RRI. 2022. Pengembangan Ekonomi Biru Sektor Kelautan. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial RRi. 2022. Rencana Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik. Diakses pada 13 Oktober 2022 dari Editorial Sindo. 2022. Mencetak Calon Juara dengan Pembinaan Usia Dini. diakses pada 13 Oktober 2022 dari

Sebagaiteks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis. a. Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga. b. Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada
Pada artikel Bahasa Indonesia kelas 12 ini, kamu akan belajar tentang teks editorial, mulai dari pengertian, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, hingga contohnya. Yuk, simak bersama! — Coba perhatikan di lingkungan sekitar kamu, atau mungkin ayah kamu deh. Apakah masih suka membaca koran di pagi hari sambil menikmati secangkir kopi hangat dengan pisang goreng? Membaca koran di pagi hari rasanya sudah tidak begitu lazim dilakukan ya teman-teman. Rata-rata sudah menggunakan koran digital web portal berita gitu deh. Tapi, bicara soal koran, tahukah kamu bahwa di dalam koran/portal berita itu, kadang ada bagian editorialnya lho. Yaps, teks editorial umumnya memang ada di sebuah koran sih. Kamu tahu ngga apa sih yang dimaksud dengan teks editorial? Pengertian Teks Editorial Teks editorial adalah teks yang berisi pendapat pribadi dari redaksi terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu bisa meliputi masalah politik, masalah sosial, juga masalah ekonomi. Perlu kamu ingat ya, bahwa teks editorial itu berbeda dengan opini karena di dalam teks editorial berisi pendapat pribadi redaksi, bukan pendapat si penulis teks tersebut ya. Fungsi teks editorial adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, teks editorial bermanfaat untuk merangsang pemikiran pembaca terkait suatu isu atau masalah yang terjadi di kehidupan. Bahkan, terkadang teks editorial mampu untuk menggerakkan pembaca untuk bertindak. Baca Juga Mengenal Teks Cerita Sejarah Pengertian, Struktur, Ciri, dan Contohnya Ciri-Ciri Teks Editorial Teks editorial memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain 1. Aktual dan faktual Teks harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat. Jangan lupa juga, informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang terjadi ya. 2. Sistematis dan logis Penyusunan teks editorial harus tersistematis yang berarti harus memenuhi struktur dan kaidah kebahasaannya ya teman-teman. Teks juga harus logis, artinya masuk akal dan tidak imajinatif. 3. Argumentatif Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, bahwa teks ini berisi pendapat pribadi dari redaksi. Artinya teks ini mengutarakan argumen-argumen yang ada dalam sudut pandang redaksi. Baca Juga Apa Itu Kalimat Efektif? Pahami Pengertian, Ciri-Ciri, Syarat, dan Contohnya Struktur Teks Editorial Struktur teks editorial terdiri dari 3 bagian, yaitu pernyataan pendapat tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. Berikut uraian lengkapnya 1. Pernyataan pendapat tesis Berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Berupa pernyataan atau teori yang akan diperkuat oleh argumen. 2. Argumentasi Bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan tesis. Bisa berupa pernyataan umum, data hasil penelitan, pernyataan para ahli atau fakta-fakta yang dapat dipercaya. 3. Penegasan Ulang Pendapat Reiteration Berisi penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi. Baca Juga Belajar Cara Menemukan Ide Pokok dalam Paragraf, Yuk! Kaidah Kebahasaan Teks Editorial Selanjutnya, kaidah kebahasaan teks editorial terdiri dari adverbia, konjungsi, dan verba. Nah, verba pada teks editorial dibagi lagi menjadi verba material, verba relasional, dan verba mental. 1. Adverbia Merupakan kata keterangan yang ada dalam teks editorial. Biasanya yang sering muncul dalam teks editorial adalah adverbia frekuentatif. Adverbia frekuentatif yang menggambarkan makna berhubungan dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan adverbia itu. Contohnya seperti kata-kata selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagian besar waktu. 2. Konjungsi Merupakan kata penghubung. Biasanya banyak ditemukan konjungsi antarkalimat, seperti bahkan, malahan, dan sesungguhnya. Baca Juga Pengertian dan Jenis-Jenis Konjungsi Antar Kalimat 3. Verba material Merupakan kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa. Contohnya membaca, menulis, dan memukul. 4. Verba relasional Merupakan kata kerja yang menunjukkan hubungan intensitas pengertian A adalah B, dan milik mengandung pengertian A mempunyai B. 5. Verba mental Merupakan kata kerja yang menerapkan persepsi melihat, merasa, afeksi suka, khawatir dan kognisi berpikir, mengerti. Baca Juga Membahas Paragraf Pengertian, Jenis, Unsur, dan Syarat Cara Membuat Teks Editorial Nah, setelah tahu struktur dan kaidah kebahasaan, sekarang kalian juga harus belajar cara membuat teks editorial. Langkah-langkahnya, yaitu 1. Memilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru. 2. Mengumpulkan data untuk mendukung pendapat Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat. 3. Menyesuaikan topik dengan pembaca Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah sudah tepat atau belum bagi pembaca. 4. Menyunting teks editorial Periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca. Baca Juga Contoh-Contoh Teks Eksplanasi berdasarkan Strukturnya Contoh Teks Editorial Berikut ini beberapa contoh teks editorial yang bisa kamu jadikan referensi untuk belajar. Check it out! 1. Contoh Teks Editorial tentang Bank Sentral Menjunjung Independensi Bank Sentral Independensi Bank Indonesia BI ialah salah satu buah reformasi yang relatif paling terpelihara sampai hari ini. Meskipun dalam perjalanan waktunya ada beberapa skandal korupsi yang melibatkan pejabatnya, praktis BI mampu keluar dari stigma dan tabiat masa lalu yang memang jauh dari sifat independen. Reformasi mengubah posisi bank sentral menjadi lembaga yang sangat independen dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Independensi BI selama ini dibuktikan dengan kemampuannya menjaga jarak dengan kepentingan politik. Di era kini, bank sentral tidak lagi banyak dicampuri kepentingan politik praktis. Namun, kini mulai muncul lagi kekhawatiran tentang masa depan independensi BI. Pemicunya ialah isi draf Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan P2SK yang beredar belakangan ini. RUU P2SK ialah semacam omnibus law di sektor keuangan yang menghimpun regulasi-regulasi yang mengatur tata kelola sektor keuangan dalam satu gerbong UU yang komprehensif. Dari draf yang beredar, pada Bagian Kelima Bank Indonesia Pasal 47 poin 1 RUU P2SK hanya menyebutkan anggota Dewan Gubernur BI dilarang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan mana pun, juga dilarang merangkap jabatan di lembaga lain, kecuali karena kedudukannya mewajibkan menjabat. Tidak terdapat ketentuan larangan anggota Dewan Gubernur BI menjadi pengurus atau anggota partai politik. Artinya, RUU yang merupakan inisiatif DPR dan disahkan dalam rapat paripurna pada Selasa 20/9 itu secara tidak langsung membuka pintu bagi politikus atau anggota partai politik untuk menjabat Dewan Gubernur BI. Padahal, pada poin itulah sejatinya salah satu letak kekuatan independensi bank sentral. Ketika poin itu justru menciptakan celah, taruhannya ialah lunturnya independensi. Sesungguhnya, celah itu sudah terbuka di Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia yang merupakan perubahan dari undang-undang sebelumnya, yakni UU Nomor 23/1999. Di beleid itu sudah tidak terdapat larangan anggota Dewan Gubernur BI menjadi pengurus atau anggota parpol. Beruntung, selama 18 tahun terakhir ini tidak ada parpol yang memanfaatkan celah tersebut dengan memasukkan kader-kader mereka ke jajaran Dewan Gubernur BI. Akan tetapi, kalau aturannya tetap dibiarkan seperti itu, siapa yang bisa menjamin di masa datang bank sentral akan tetap steril dari tangan-tangan parpol? Siapa dapat menggaransi BI tidak akan seperti Badan Pemeriksa Keuangan BPK yang saat ini layaknya dikuasai’ parpol karena mayoritas pemimpinnya ialah politikus? Sungguh mencemaskan sekaligus mengerikan jika membayangkan hal itu terjadi. Kita tahu, Bank Indonesia tidak hanya sebuah lembaga penjaga stabilitas moneter, tetapi juga pengawal stabilitas sistem keuangan. Kepentingan yang dijunjung ialah kepentingan negara. Kebijakan moneter yang ditelurkan sangat sentral berpengaruh pada hidup matinya perekonomian suatu negara. Karena itu, tak terbayangkan jika kemudian BI dipimpin jajaran dewan gubernur dari kalangan politikus yang tentu saja sarat kepentingan politik golongan. Intervensi mungkin akan datang silih berganti. Objektivitas kebijakan moneternya juga patut dipertanyakan bila pengambil kebijakannya ialah orang-orang yang boleh jadi tak punya kompetensi, tak punya rekam jejak jelas di sektor keuangan, dan tak melewati seleksi yang superketat. Karena itu, demi menjaga wibawa dan independensi BI, juga demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga otoritas moneter itu, publik amat berharap RUU P2SK bisa mengembalikan spirit independensi bank sentral. Konkretnya, masukkan lagi pasal tentang larangan anggota Dewan Gubernur BI menjadi pengurus atau anggota parpol. Tutup celah kemungkinan BI dimanfaatkan secara politis dengan semena-mena. Teks dikutip dari dengan judul “Menjunjung Independensi Bank Sentral”. 2. Contoh Teks Editorial tentang Kasus Sambo Pembuktian Kejaksaan di Kasus Sambo Tongkat estafet keadilan untuk kasus penembakan Brigadir Yosua J kini telah berada di tangan Kejaksaan Agung Kejagung. Kemarin, Kejagung Republik Indonesia menyatakan bahwa berkas perkara para tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J telah lengkap atau P-21. Lima tersangka dalam kasus itu ialah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer E, Bripka Ricky Rizal RR, dan Kuat Ma’ruf. Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana juncto Pasal 338 juncto 55 dan 56 KUHP dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun. Tidak hanya soal pembunuhan berencana, Kejagung menyatakan berkas perkara obstruction of justice atau perintangan penyidikan juga dinyatakan telah lengkap. Kejagung berencana menuntut dua perkara itu dalam satu surat dakwaan. Penuntutan dua perkara dalam satu dakwaan memang dapat membuat proses peradilan diharapkan lebih efektif dan cepat. Di sisi lain, ini jelas membuat kerja tim jaksa penuntut umum JPU semakin berat. Kejagung berkomitmen menuntaskan surat dakwaan dalam sepekan. Mereka pun telah menyiapkan sedikitnya 30 orang JPU untuk kasus ini. Demi mencegah masuk angin’, dikatakan pula, sarana komunikasi para jaksa akan disadap dan dimonitor. Tentunya, rencana itu pantas diapresiasi. Sebagaimana pula, kita juga patut mengapresiasi kerja Polri dalam penyidikan kasus ini yang berjalan hampir dua bulan. Memang, sejumlah proses dalam penyidikan itu menjadi tanda tanya besar, termasuk soal penggunaan poligraf atau alat pendeteksi kebohongan. Bukan saja keefektifannya dipertanyakan, karena tidak dipergunakan dalam proses peradilan negara-negara adidaya, melainkan pula soal pengungkapan hasil tes yang hanya dilakukan untuk beberapa tersangka. Kesangsian sejumlah pihak akan kecermatan dakwaan berikut tuntutan pidana nantinya juga dikaitkan dengan jasa’ Sambo di kasus kebakaran gedung Kejagung dua tahun lalu. Kasus yang dianggap janggal dan menyebabkan kerugian hingga Rp1,2 triliun itu hanya membuahkan tersangka yang kebanyakan kuli bangunan. Segala pertanyaan harus dijawab kejaksaan dalam kasus kali ini. Terlebih korps Adyaksa ini tengah berupaya keras memulihkan nama baik untuk menyelesaikan sejumlah kasus kakap korupsi yang mendapat sorotan publik. Dalam kasus Sambo, kejaksaan harus berupaya maksimal dalam membuat dakwaan secara sempurna agar tidak ada celah untuk meloloskan terdakwa tewasnya Brigadir J. Seperti Polri, Kejagung pun sesungguhnya sama-sama dalam ujian kepercayaan di mata publik. Teks dikutip dari dengan judul “Pembuktian Kejaksaan di Kasus Sambo”. Baca Juga Pengertian Frasa, Klausa & Kalimat beserta Contohnya Demikian penjelasan mengenai teks editorial yang ada di blog Ruangguru. Kita sudah belajar banyak mengenai pengertian, perbedaan teks editorial dengan opini, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan, langkah membuat, hingga contoh teks editorial. Kalau kamu ingin lebih paham tentang cara menulis teks editorial, kamu bisa belajar bareng Master Teacher yang berpengalaman hanya di ruangbelajar! Referensi Maryanto dkk. 2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 7 Oktober 2022.
StrukturTeks Editorial Teks editorial biasanya disebut juga dengan teks opini. Teks ini memberiksan pendapat berdasarkan fakta dengan dukungan data-data. Opini yang disampaikan harus didasarkan dengan fakta dan dapat meyakinkan pembaca dengan cara yang logis. Pada teks editorial, penulis dapat menyampaikan konten dengan tema yang beragam

jawabannya singkat, padat, dan ga jelas

Tekseditorial berisi ajakan pada pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar. Jika dibedah lebih dalam, teks editorial terbagi menjadi tiga jenis, yakni interpretative editorial, controversial editorial dan explanatory editorial. Berikut penjelasan singkatnya. a. Pengertian Teks Editorial 1. Dja’far H. Assegaff2. Kosasih3. Sumadiria 5. Fatima 6. Darmayanti Tujuan Teks Editorial Ciri-ciri Teks Editorial 1. Bersifat Faktual dan Aktual 2. Sistematis dan Logis 3. Argumentatif 4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas 5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional 6. Bersifat subjektif Struktur Teks Editorial 1. Pertanyaan Pendapat 2. Argumentasi 3. Pernyataan Ulang Pendapat Tahapan Proses Menulis Teks Editorial1. Pencarian ide dan topik2. Seleksi dan penetapan topik3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis4. Proses pelaksanaan penulisanContoh Teks Editorial Teks Editorial. Pernahkah Anda mendengar tentang teks editorial? Bagi yang terjun di dunia jurnalistik. Pastinya sudah tidak asing lagi. Namun, bagi orang secara umum, saya yakin sebenarnya sudah sering menemukan teks editorial, hanya saja tidak tahu jika itu termasuk teks editorial. Membicarakan tentang teks editorial, ada beberapa ciri-ciri, tujuan dan pengertian. Penasaran seperti apa pembahasannya? Kita bisa simak ulasannya sebagai berikut. Pengertian Teks Editorial Pengertian teks editorial secara umum dapat diartikan sebagai tajuk rencana. Dimana tajuk rencana selalu ada di surat kabar. Teks editorial diletakan satu bagian dengan rubrik opini. Bedanya, jika opini bisa ditulis dari penulis luar redaksi, maka pada teks editorial adalah tanggapan langsung dari redaktur terkait dengan peristiwa yang terjadi yang bersifat aktual. 1. Dja’far H. Assegaff Menurut Dja’far H. Assegaff 1991 mendefinisikan teks editorial sebagai fakta dan opini singkat, namun tetap logis. Penulisan teks editorial itu sendiri ditulis bertujuan untuk mempersuasi dan memberikan wacana terhadap sebuah topic berita yang paling menonjol. Itu sebabnya editorial selalu diperhatikan oleh pembaca karena pembahasannya sesuai isu yang hangat terjadi. Terkait topic yang diangkat dalam editorial tentu saja beragam dan bervariasi. Topik bisa saja mengangkat masalah politik, humaniora, ekonomi dan apapun itu yang memang sedang terjadi di masyarakat. 2. Kosasih Menurut Kosasih 2014 285 teks editorial diartikan sebagai kolom di surat kabar yang memuat tanggapan terhadap peristiwa tertentu. Bentuk tanggapan yang dituliskan redaktur bisa berbentuk kritikan, dukungan, cemoohan dan pujian. Dimana editorial ini selalu hadir bersama berita yang akan diangkat dalam surat kabar tersebut. 3. Sumadiria Lain lagi dengan pendapat Sumadiria 20067 yang mendefinisikan teks ini sebagai opini yang berisi pendapat, atau bisa juga dimaknai sebagai sikap resmi institusi penerbitan atau media terkait personal aktual yang sedang terjadi dalam masyarakat. Dapat dikatakan pula, teks jenis ini sebagai induk artikel, atau sebagai mahkota yang menggambarkan karakter dan identitas dari sebuah surat kabar dan majalah. 5. Fatima Mungkin ada yang bertanya tentang isi kandungannya, menurut Fatima 2016 7 teks jenis ini berisi pendapat yang tidak membahas sesuatu yang belum sepenuhnya terjadi. Jadi masih dalam bentuk perkiraan, analisa atau tanggapan terhadap tema tertentu. Dimana tajuk rencana ditulis berdasarkan selera pribadi redaktur yang tidak dilandasi fakta. 6. Darmayanti Darmayanti 2014 156 bahwasanya teks jenis ini lebih berbentuk argumentasi yang ditulis dengan menggunakan pola atau alasan-alasan yang disampaikan oleh penulisnya. Baca Juga 90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah Tujuan Teks Editorial Ditinjau dari tujuan dari teks editorial, memiliki beberapa tujuan yang wajib Anda tahu. Apa saja? simak ulasannya berikut ini. Mempersuasi atau mengajak pembaca ikut merenung pada isu aktual yang sedang ramai diperbincangakan oleh masyarakat. Secara tidak langsung, redaktur memberikan pandangannya terhadap isu yang terjadi kepada disadari atau tidak, dari pandangan redaktur tersebut diharapkan mampu menggerakan pembaca tergerak, terlibat atau memahami lebih dekat terhadap issu yang sedang banyak dibicarakan. Penulisan editorial sebagai upaya memperjuangkan argument agar isu tersebut mendapatkan dari perspektif yang lain editorial bertujuan untuk memberikan gambaran singkat atau pemahaman singkat namun mendalam bagi pembaca yang masih tidak memahami issu aktual yang dihadapi di masyarakat. Editorial bertujuan untuk memberikan pemikiran atau mengajarkan problem solving. Itulah beberapa tujuan teks jenis ini. Semoga beberapa tujuan di atas sedikit memberikan pembahasan buat Anda dalam mencoba membuatnya. Baca Juga Teks Persuasi Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkap Ciri-ciri Teks Editorial Berdasarkan ciri-cirinya, teks editorial memiliki beberapa ciri, yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bersifat Faktual dan Aktual Dikatakan faktual adakah kejadian yang sifatnya nyata dan benar-benar terjadi tanpa mengikat waktu. Dimana kejadian yang diambil bisa yang sifatnya baru terjadi sekarang dan masa lalu. Berbeda dengan penggunaan aktual. Aktual lebih menekankan pada kejadian yang sedang hangat dibicarakan dan benar-benar terjadi oleh banyak orang. Meskipun demikian, tetap memperhatikan keterbaruan informasi. 2. Sistematis dan Logis Teks jenis ini disusun secara sistematis, atau berurutan. Sehingga memudahkan pembaca memahami apa yang dibicarakan. Perlu juga mempertimbangkan kelogisan dalam penyampaian secara tulisan. Agar tujuan persuasive ke pembaca tepat sasaran, tentu saja pendapat yang disampaikan juga sampai ke pembaca. 3. Argumentatif Hal terpenting dalam penulisan teks jenis ini adalah bersifat pendapat. Jadi, editorial sebenarnya bukan sebuah kebenaran. Melainkan bagian bentuk perspektif atau pendapat. 4. Pemilihan Diksi Tepat, Singkat dan Lugas Ciri teks jenis ini ditulis secara singkat, padat, jelas dan lugas. Tidak berbelit-belit. Editoriall dikemas dalam jumlah kata yang terbatas. Dimana penulisan menuliskan tidak terlalu panjang seperti halnya opini. 5. Permasalahan yang Diangkat Skala Nasional Adapun ciri tajuk rencana yang lain, yaitu masalah yang dibahas adalah masalah yang menjadi masalah nasional. Jadi bukan masalah lokal atau semacamnya. Prinsipnya adalah, masalah yang diangkat sesuatu hal yang memberi dampak luas kepada masyarakat. 6. Bersifat subjektif Karena sifatnya adalah argument, maka teks editorial sebenarnya bersifat subjektif dari media atau surat kabar itu sendiri. Jadi, semisal ada media yang mengangkat teks editorial yang sama, masing-masing media pasti memiliki perspektif pembahasan yang berbeda. Dari ciri-ciri teks editorial ini, setidaknya memberikan gambaran seperti apa bentuk dari tajuk rencana. Jika masih bingung, di sub bab akhir akan disertai contohnya. Baca Juga 7 Cara Praktis Menulis Esai Tanpa Ribet Struktur Teks Editorial Buat Anda yang tertarik ingin membuat editorial, di bab ini akan membahas struktur penulisan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah struktur secara umum yang bisa dicoba. 1. Pertanyaan Pendapat Struktur yang paling penting adalah menentukan pertanyaan pendapat. Pertanyaan yang diambil adalah topic yang sedang hangat dibicarakan, dan menjadi isu nasional. Selebihnya, dari segi pembahasan dan penjabarannya, kembali diserahkan oleh penulis redaktur. Agar editorial memiliki kekuatan, umumnya ditulis dengan sebuah teori yang kemudian diperkuat dengan argumen. 2. Argumentasi Argumentasi ini salah satu struktur yang memberikan kekuatan pada permasalahan yang diangkat. Secara teknis penyampiannya, argumentasi akan lebih meyakinkan apabila banyak fakta yang disampaikan, akan semakin baik jika ada pendapat ahli. 3. Pernyataan Ulang Pendapat Seperti yang disinggung sebelumnya, pendapat ahli, pernyataan umum dan fakta yang diberikan bisa diberi tekanan. Misalnya dengan memberikan pernyataan ulang pendapat, yang menegaskan bahwa bagian yang diulang adalah pesan yang penting bagi pembaca. Umumnya pernyataan ulang pendapat atau reiteration ini diletakan di bagian akhir teks. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Tahapan Proses Menulis Teks Editorial Jika sudah memahami pengertian fungsi serta ciri teks editorial, maka saatnya untuk praktik menulis teks editorial. Beberapa langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah 1. Pencarian ide dan topik Pilih topik terkini dan terhangat yang menarik pembaca. Topik yang menarik akan diminati para pembaca karena pembaca selalu ingin topik yang terbaru. 2. Seleksi dan penetapan topik Setelah mendapatkan beberapa topik, kamu bisa menyeleksinya. Kamu dapat berkoordinasi dengan tim redaksi untuk memutuskan mana topik yang relevan dan menarik. Sesuaikan topik dengan pembaca. Penulis teks editorial harus memperhatikan bahasa, fakta-fakta dan pendapat yang dikemukakan apakah 3. Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis Kumpulkan data untuk mendukung pendapat. Data berupa fakta-fakta yang berhubungan dengan topik akan sangat mendukung pendapat yang sudah dibuat. sudah tepat atau belum bagi pembaca 4. Proses pelaksanaan penulisan Saatnya menulis dan menyunting teks editorial. Setelah menulis, periksa kembali teks yang sudah dibuat agar kaidah kebahasaan, tanda baca, dan kalimatnya sudah padu dan siap untuk dibaca para pembaca. Contoh Teks Editorial Berikut adalah contoh teks editorial atau tajuk rencana yang bisa diamati. Jika ingin contoh baru, setiap kali Anda membeli surat kabar, pasti di sana selalu ada. Karena surat kabar tanpa tajuk rencana rasanya ada yang kurang. Langkah pemerintah dalam membentuk Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 pada pekan lalu memperlihatkan bahwa pemerintah mengandalkan ketersediaan vaksin sebagai jalan keluar dari pandemi ini. Tim yang terdiri dari sederet menteri, lembaga riset, perguruan tinggi, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM akan bertugas hingga 31 Desember tahun depan. Namun terdapat sejumlah masalah mendasar dari kebijakan pemerintah tersebut. Pertama, tugas dan fungsinya dapat tumpang tindih dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang sudah dibentuk oleh Presiden. Meskipun masih sama-sama dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, keberadaan tim ini berpotensi menghambat birokrasi. Apalagi masyarakat juga belum melihat hasil kerja nyata komite di lapangan. Kedua, keberadaan tim tersebut juga berpotensi berbenturan dengan tugas Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 yang dipimpin oleh Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional. Selain menghasilkan rapid test tes cepat covid dan ventilator, konsorsium ini juga sedang mengembangkan vaksin Merah Putih bersama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute. Sebetulnya, pemerintah bisa saja cukup menugasi konsorsium ini untuk melaksanakan instruksinya perihal percepatan pengembangan vaksin. Selain itu, ruang lingkup tim ini tidak terlalu jelas. Pembuatan vaksin yang mumpuni pastinya memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tidak boleh terburu-buru. Misalnya, masyarakat tentunya tidak mau percepatan pengembangan vaksin Merah Putih malah memicu pertanyaan dunia riset global akan kredibilitasnya yang bahkan pemerintahnya saja terkesan tidak percaya dan membentuk tim lain untuk melakukannya. Kemudian, Pemerintah seharusnya sangat paham bahwa uji klinis tahap ketiga adalah tahap paling penting dari perancangan vaksin atau obat. Uji klinis fase terakhir ini tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa. AstraZeneca dan Universitas Oxford bahkan terpaksa menghentikan uji klinis buatan mereka ketika menemukan peserta uji klinis di Inggris mengalami efek samping yang serius. Sehingga, rasanya tidak akan banyak yang bisa dilakukan oleh tim nasional bentukan Presiden ini. Penegasan Ulang Daripada hanya mengandalkan vaksin saja, sebaiknya pemerintah bisa memperbaiki kapasitas pengetesan dan pelacakan pasien suspect. Melalui berbagai pusat layanan kesehatan sebetulnya pemerintah dapat memperbaiki kualitas pengobatan pasien dan kesiapan tenaga medis agar angka kematian pasien COVID-19 tidak terus meningkat. Tanpa upaya terpadu yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, tumpuan harapan pada satu solusi saja bisa dapat berujung pada masalah baru. Terutama jika waktu pengembangan vaksin jauh lebih lama dari apa yang dijanjikan oleh pemerintah. Pemerintah tidak boleh menyimpan semua telur dalam satu keranjang, upaya pengendalian wabah secara holistik dan ketat harus tetap dilakukan melalui berbagai sudut. Dari beberapa uraian tentang teks editorial, kini Anda sudah tahu gambaran dan secara garis besarnya. Semoga bermanfaat
Bolacom, Jakarta - Komik adalah cerita yang disampaikan dengan menggunakan gambar. Adanya gambar tersebut memudahkan pembaca memperoleh visualisasi dari adegan yang ada dalam cerita. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, komik adalah cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku) yang umumnya mudah
Quipperian, pernahkah kamu mendengar tentang teks editorial? Teks editorial adalah artikel yang berisi tentang pemikiran atau opini tim redaksi media massa terhadap suatu isu, peristiwa, atau masalah. Teks editorial ini dapat kamu jumpai di media massa, baik cetak maupun online. Teks ini juga dikenal sebagai tajuk rencana. Nah, supaya kamu lebih paham lagi mengenai teks editorial, artikel ini akan membahas teks tersebut, mulai dari pengertian, tujuan, hingga contoh teks editorial. Yuk, simak ulasan berikut ini sampai habis. Apa Itu Teks Editorial? Secara sederhana, teks editorial adalah artikel yang berisi tentang pemikiran atau opini tim redaksi media massa terhadap suatu isu, peristiwa, atau masalah. Teks ini juga dikenal sebagai tajuk rencana. Meskipun bersifat opini, tetapi dalam penulisan teks editorial juga harus mengandung fakta sebagai bahan berita. Fakta ini akan ditelusuri kebenarannya sehingga dapat menghasilkan opini yang bermutu tinggi. Fakta ini juga dapat digunakan sebagai bahan untuk mendukung argumentasi atau opini yang disampaikan oleh tim redaksi media massa. Selain itu, opini yang disampaikan juga harus dapat dipertanggungjawabkan dan mengikuti aturan tertentu. Adapun tujuan dari teks editorial ini adalah mengajak pembaca untuk ikut berpikir dan memberikan pendapat terhadap isu-isu yang tengah dibicarakan di masyarakat. Teks editorial juga memiliki fungsi, antara lain Menjelaskan berita dan akibatnya kepada masyarakat. Mempersiapkan masyarakat akan adanya kemungkinan yang terjadi. Mendorong masyarakat untuk menanggapi suatu isu dengan sikap yang lebih bijak dan dewasa. Meneruskan penilaian moral tentang isu tersebut. Teks editorial ini memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadi perbedaannya dengan jenis teks lainnya, yaitu Bersifat aktual dan faktual, artinya teks harus menyajikan informasi yang tengah ramai diperbincangkan di masyarakat, serta mengedepankan fakta dari informasi tersebut. Sistematis dan logis, artinya teks harus disusun secara terstruktur dan kaidah kebahasaannya. Opini yang disampaikan dalam teks juga harus logis, bukan imajinatif. Argumentatif, artinya teks mengandung pendapat pribadi tim redaksi, bukan pendapat pribadi penulis. Itulah mengapa, dalam teks editorial tidak dicantumkan nama penulis karena pendapat yang ditulis berasal dari hasil pandangan redaksi. Selain itu, dalam menulis teks editorial, kamu juga harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaannya. Ada tiga bagian dalam struktur teks editorial, yaitu pernyataan pendapat thesis statement, argumentasi argument, dan pernyataan ulang pendapat reiteration. Sementara untuk kaidah kebahasaannya, teks editorial harus menggunakan kata penghubung konjungsi, kata adverbia, serta mengandung verba rasional dan verba mental. Nah, supaya kamu semakin paham dengan teks editorial ini, coba perhatikan beberapa contoh teks editorial berikut ini. Contoh Teks Editorial beserta Strukturnya Berikut adalah beberapa contoh teks editorial beserta strukturnya yang sebagian besar dilansir dari Media Indonesia untuk membantu kamu dalam memahami teks editorial. Contoh Teks Editorial tentang Kesehatan Cegah Hepatitis Akut Jadi Bencana Pernyataan Pendapat Belum selesai pandemi covid-19, dunia dihadapkan pada ancaman penyakit baru yang juga berpotensi menjadi wabah. Penyakit itu ialah hepatitis akut. Argumentasi Hepatitis akut bukanlah jenis penyakit yang boleh dianggap sepele. Baik dari sisi jumlah penderita maupun akibat, ia memperlihatkan tren yang mengkhawatirkan. Sejak pertama kali diketahui pada 5 April dengan hanya 10 kasus di Inggris, kini sudah lebih dari 200 orang terpapar. Hepatitis akut menyebar cukup cepat, tidak cuma di satu negara, tetapi sudah lintas negara. Saat ini sedikitnya 20 negara telah melaporkan adanya penularan penyakit itu. Hepatitis akut bukanlah penyakit biasa. Organisasi Kesehatan Dunia WHO pun memasukkannya ke disease outbreak news DONs per 15 April. Tujuan mereka dunia mengetahui informasi awal dan menjadikannya sebagai perhatian bersama. Status kejadian luar biasa alias KLB diberlakukan pula. Hepatitis akut juga masih misterius. Belum diketahui etiologinya, kausalitasnya, asal muasalnya. Yang pasti, ia bisa berdampak fatal, bahkan memicu kematian. Itulah yang terjadi di beberapa negara, termasuk di negara kita, Indonesia. Di negeri ini, kabar pilu datang dari RSUPN dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. Dalam dua pekan terakhir hingga 30 April, tiga anak meninggal karena diduga terjangkit oleh hepatitis akut. Jelas, sangat jelas, kita tak boleh memandang enteng penyakit itu. Keseriusan dalam antisipasi ialah kemestian, kesungguhan untuk pencegahan menjadi keniscayaan. Pengalaman buruk di awal-awal serangan covid-19 pantang terulang. Belum lupa dari ingatan betapa sejumlah pejabat menjadikan covid-19 sebagai bahan candaan. Narasi-narasi yang menganggap sepele mereka hamburkan, padahal dunia sudah jelas-jelas mengalami serangan hebat virus korona. Karena itu, ketika virus mematikan itu benar-benar menggempur negeri ini, kita kalang kabut lalu babak belur. Mencegah lebih baik daripada mengobati memang ujaran kuno, tetapi ia tetap relevan setiap saat sampai kapan pun. Termasuk saat ini, ketika kita kembali menghadapi ancaman hepatitis akut. Itulah yang mesti ditunjukkan pemerintah. Di satu sisi, mereka mesti secepatnya menginvestigasi penyebab kematian tiga anak apakah betul-betul akibat hepatitis akut. Jika betul, mesti segera diketahui pula kenapa penyakit itu bisa menjangkiti mereka. Dengan selekasnya mengetahui sebab musababnya, dengan diagnosis yang cepat dan tepat, kita bisa lebih cepat dan tepat melakukan langkah-langkah pencegahan. Hal itu penting, sangat penting, agar tidak muncul kasus-kasus baru. Yang tak kalah penting, pemerintah mesti menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat akan datangnya ancaman virus ini. Belum banyak yang paham perihal gejala penyakit yang menyerang anak-anak itu seperti sakit perut, muntah, diare mendadak, dan buang air kecil berwarna teh tua. Begitu pula gejala kuning, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan kesadaran menurun. Masih sangat sedikit yang paham cara pencegahan hepatitis akut seperti memastikan makanan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, serta menghindari kontak dengan orang sakit. Masyarakat mesti segera diberi pemahaman. Reiteration Hepatitis akut memang belum tentu menjadi wabah. Namun, ia terang sudah ada dan berbahaya. Kita memang tidak boleh panik, tetapi mutlak waspada menghadapinya. Pengalaman mengajarkan kepada kita, tidak bijak menyikapi ancaman dengan sebelah mata. Ia hanya akan menghadirkan ketidakseriusan, overconfidence. Akan lebih baik kita menganggap setiap ancaman ialah mengkhawatirkan. Dengan begitu, kita akan bersungguh-sungguh menangkalnya, termasuk hepatitis akut ini agar tak menjadi bencana. Contoh Teks Editorial beserta Fakta dan Opininya CPNS bukan Arena Coba-Coba Pernyataan Pendapat Di tengah situasi yang semakin sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sebagian orang justru menyia-nyiakan kesempatan dengan mengundurkan diri dari status calon pegawai negeri sipil CPNS. Mereka yang bersikap dan berlaku seperti itu tak boleh dibiarkan begitu saja. Argumentasi Fakta terkait dengan banyaknya CPNS yang mundur diungkapkan Badan Kepegawaian Negara BKN. Awalnya dilaporkan jumlah yang mengundurkan diri sebanyak 105 orang, tetapi perkembangan terkini berkurang menjadi 100 orang. Mereka ialah bagian dari orang yang lolos seleksi CPNS. Jika dipersentase, jumlahnya memang sedikit. Namun, jika kita tilik dari tingginya ketimpangan antara pencari dan lowongan kerja, 100 orang yang mengundurkan diri dari CPNS ialah jumlah yang banyak. Sangat banyak bahkan. Mereka mundur karena beragam alasan. Yang paling utama ialah persoalan gaji dan tunjangan yang bakal diterima tak sesuai dengan ekspektasi. Penghasilan PNS memang tidak besar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2019, besaran gaji pokok mereka sesuai dengan golongan dan lama masa kerja atau masa kerja golongan. Besarannya dihitung berdasarkan capaian pendidikan terakhir dan masa kerja mulai kurang dari satu tahun hingga 27 tahun. Untuk golongan I yang merupakan lulusan SD-SMP, misalnya, gaji PNS di rentang Rp1,56 juta hingga Rp2,33 juta. Lalu, untuk golongan II alias lulusan SMA dan D3, gaji terendah mulai Rp2,02 juta hingga Rp3,37 juta dan tertinggi Rp2,39 juta sampai Rp3,82 juta. Untuk PNS golongan III lulusan S-1 hingga S-3, gaji terendah Rp2,57 juta-Rp4,2 juta dan tertinggi Rp2,92 juta-Rp4,79 juta. Selain soal gaji, alasan mundurnya CPNS ialah lokasi pekerjaan yang tak sesuai. Atau, mereka mendapatkan kesempatan di tempat lain. Kehilangan motivasi menjadi penyebab lain. Sangat wajar bagi setiap orang mempertimbangkan masalah penghasilan dalam mencari kerja. Harus diakui pula, gaji PNS masih terbilang kecil. Itu bahkah lebih kecil ketimbang upah minimun provinsi di sejumlah provinsi. Namun, mundur dari CPNS karena alasan itu ialah sikap yang keliru. Bukankah mereka yang melamar kerja di pemerintahan sudah tahu soal itu? Bukankah kerap kita suarakan bahwa PNS bukanlah profesi untuk menjadi kaya kendati tidak sedikit di antara mereka yang kaya raya? Kalau ingin kaya, kerjalah di sektor swasta atau jadi pengusaha. PNS ialah tempat mengabdi meski tentu saja negara pantang membiarkan mereka hidup susah. Pun soal alasan tak cocok lokasi kerja. Kiranya semua sudah paham bahwa setiap PNS harus bersedia dan siap ditempatkan di mana saja di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri. Hal itu sudah menjadi syarat yang jamak tertera saat pemerintah membuka lowongan. Mereka yang mengundurkan diri dari CPNS telah mengakibatkan dua kerugian. Pertama merugikan negara yang telah mengeluarkan anggaran dalam proses rekrutmen dan formasi instansi yang harusnya terisi jadi kosong. Kedua merugikan orang lain karena hilangnya kesempatan. Oleh karena itu, kita sepakat negara memberikan sanksi tegas. Kita sepakat pula dengan rencana pemerintah menjatuhkan sanksi lebih berat. Salah satunya ialah wacana mem-blacklist mereka untuk mengikuti rekrutmen dari ketentuan saat ini selama satu periode menjadi lima periode atau lima tahun. Sanksi denda juga harus ditegakkan. Ketentuannya sudah digariskan. Besaran denda berbeda-beda antara instansi yang satu dan yang lain. Sebagai contoh, CPNS Kementerian Luar Negeri yang mundur harus membayar denda Rp50 juta. Denda di Badan Intelijen Negara bahkan bisa mencapai Rp100 juta. Reiteration Namanya aturan harus dijalankan, bukan hanya jadi pajangan. Kita tak ingin rekrutmen CPNS menjadi ajang coba-coba. Kita ingin PNS yang sejak awal punya keteguhan hati untuk menjadi abdi negara, abdi masyarakat. Berdasarkan teks editorial tersebut, kalimat fakta terdapat dalam poin berikut Mereka ialah bagian dari orang yang lolos seleksi CPNS. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 2019, besaran gaji pokok mereka sesuai dengan golongan dan lama masa kerja atau masa kerja golongan. Besarannya dihitung berdasarkan capaian pendidikan terakhir dan masa kerja mulai kurang dari satu tahun hingga 27 tahun. Untuk golongan I yang merupakan lulusan SD-SMP, misalnya, gaji PNS di rentang Rp1,56 juta hingga Rp2,33 juta. Lalu, untuk golongan II alias lulusan SMA dan D3, gaji terendah mulai Rp2,02 juta hingga Rp3,37 juta dan tertinggi Rp2,39 juta sampai Rp3,82 juta. Untuk PNS golongan III lulusan S-1 hingga S-3, gaji terendah Rp2,57 juta-Rp4,2 juta dan tertinggi Rp2,92 juta-Rp4,79 juta. Sementara untuk kalimat opini terdapat pada poin Sangat wajar bagi setiap orang mempertimbangkan masalah penghasilan dalam mencari kerja. Namun, mundur dari CPNS karena alasan itu ialah sikap yang keliru. Kalau ingin kaya, kerjalah di sektor swasta atau jadi pengusaha. PNS ialah tempat mengabdi meski tentu saja negara pantang membiarkan mereka hidup susah. Oleh karena itu, kita sepakat negara memberikan sanksi tegas. Kita sepakat pula dengan rencana pemerintah menjatuhkan sanksi lebih berat. Contoh Teks Editorial tentang Corona Merdeka dari Korona Pernyataan Pendapat Pandemi covid-19 dengan segala kerentanan ikutannya masih mewarnai peringatan kemerdekaan tahun ini. Pandemi mestinya tidak meniadakan ikhtiar bangsa untuk memaknai kemerdekaan sebagai peluang menumbuhkan kualitas hidup lebih baik lagi. Ikhtiar menumbuhkan kualitas hidup yang lebih baik bukanlah mustahil asalkan kita bersatu. Menyatukan derap langkah untuk bersama-sama melawan virus korona sehingga terpenuhi tema kemerdekaan kali ini; Indonesia tangguh, Indonesia tumbuh. Argumentasi Indonesia menjadi tangguh jika perang melawan covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh anak bangsa. Apresiasi pantas diberikan kepada semua anak bangsa yang dengan cara masing-masing mengambil peran meringankan penderitaan sesama yang terpapar covid-19. Meski demikian, jangan pernah lelah pula untuk mengingatkan mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan menolak mengikuti vaksinasi. Mematuhi protokol kesehatan dan keikutsertaan dalam program vaksinasi sehingga tercipta kekebalan bangsa menjadi syarat menggerakkan roda perekonomian agar Indonesia tumbuh. Pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 sebesar 7,07% telah membawa Indonesia keluar dari resesi sekaligus memunculkan harapan membaiknya kondisi perekonomian. Tantangannya ialah bagaimana pertumbuhan itu tidak bersifat semu, tapi benar-benar dirasakan oleh rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi covid-19 yang telah merenggut banyak nyawa mestinya memantik kesadaran baru bahwa kemerdekaan dari penjajahan bukanlah akhir dari perjuangan pembebasan. Ternyata penjajahan itu banyak nyawanya, yang lahir kembali dalam ragam bentuk. Reinkarnasi penjajahan itu sudah diwanti-wanti oleh Presiden Soekarno saat membuka Konferensi Asia Afrika pada 1955. Kata Bung Karno, kolonialisme mempunyai juga baju modern, dalam bentuk penguasaan ekonomi, penguasaan intelektual, dan penguasaan materiel yang nyata. Nyata dirasakan saat pandemi covid-19 bahwa sesungguhnya bangsa ini masih perlu berjuang memerdekakan diri di bidang kesehatan. Hingga 10 Juli lalu, Indonesia menghabiskan Rp10,2 triliun untuk membeli vaksin covid-19. Pangkalnya ialah negeri ini belum merdeka dalam hal pembuatan vaksin, masih tergantung impor. Jangankan vaksin, harga obat-obatan juga selangit karena 95% bahan bakunya tergantung impor. Padahal, Indonesia sebagai negara tropis amat kaya raya dengan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan baku obat. Begitu juga alat-alat kesehatan yang masih dipenuhi dengan impor. Mestinya pandemi covid-19 semakin menyadarkan bangsa ini untuk segera membebaskan diri dari ketergantungan impor bahan baku obat-obatan dan alat-alat kesehatan. Harus jujur diakui bahwa intelektual di negeri ini punya kemampuan yang luar biasa. Yang dibutuhkan ialah keberpihakan negara. Indonesia memiliki ratusan ribu peneliti dan inovator serta ribuan diaspora peneliti kelas dunia. Bahkan, di antara vaksin yang diimpor itu ada sentuhan peneliti diaspora. Pandemi covid-19 hendaknya dijadikan momentum untuk berdikari di bidang kesehatan melalui kedaulatan teknologi. Ketidakmerdekaan di bidang teknologi kesehatan sangat dirasakan dampaknya, yakni rakyat membayar sangat mahal tes polymerase chain reaction PCR. Sudah mahal, hasilnya tidak bisa cepat didapat. Padahal tes PCR diperlukan untuk mendeteksi covid-19. Presiden Joko Widodo, kemarin, memerintahkan agar harga tes PCR diturunkan dari Rp900 ribu ke kisaran Rp450 ribu-Rp550 ribu. Tak hanya terkait harga, Presiden juga meminta agar semua hasil tes PCR bisa didapat paling lambat 24 jam. Presiden juga menekankan kecepatan itu diperlukan dalam rangka peningkatan testing. Reiteration Elok nian, bersamaan dengan memperingati hari kemerdekaan, seluruh anak bangsa mengobarkan semangat untuk memerdekakan diri dari covid-19. Hanya dengan pembebasan dari wabah penyakit menular itulah kita bisa menumbuhkan kualitas hidup lebih baik lagi. Semangat membebaskan diri dari covid-19 merupakan salah satu bentuk patriotisme pada masa new normal. Bentuk nyata patriotisme itu ialah mematuhi protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi sehingga bangsa ini benar-benar merdeka dari covid-19 Contoh Teks Editorial Tentang Pendidikan Melindungi Ibu Pendidikan Pernyataan Pendapat Salah satu prasyarat jika ingin bangsa bergerak maju ialah pendidikan yang kuat. Pendidikan ialah fondasi sekaligus tiang kemajuan bangsa. Jangan bermimpi bangsa ini akan kuat dan maju kalau sektor pendidikan tak dijadikan unggulan. Begitu kredo yang selalu kita pegang dan yakini selama ini. Guru tentu saja menjadi aktor utama dari kredo tersebut. Tanpa guru, pendidikan bukanlah apa-apa karena sejatinya di tangan merekalah penyemaian dan penumbuhan benih-benih calon pelaku kemajuan bangsa diletakkan. Karena itu, patutlah bila guru dijunjung dan dimuliakan. Negara bahkan menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru, sebagai simbolisasi penghormatan tinggi kepada guru. Argumentasi Namun, amat disayangkan, pendidikan hari-hari ini justru melenceng dari pakem tersebut. Fenomena memilukan makin sering menimpa dunia pendidikan kita. Ironisnya, guru kerap menjadi korban. Mereka yang mestinya dimuliakan malah mendapat perlakuan tidak menyenangkan hingga kekerasan. Celakanya, kekerasan tidak hanya datang dari siswa didik, tapi juga oleh orangtua murid. Dua peristiwa kekerasan terhadap guru yang terjadi belum lama ini di Gresik, Jawa Timur, dan Takalar, Sulawesi Selatan, seolah menjadi peneguh bahwa corengan terhadap dunia pendidikan Tanah Air sudah kian mengkhawatirkan. Kejadian serupa selalu berulang, nyaris tanpa pernah ada solusi komprehensif dan konkret. Di Gresik, seorang murid SMP berani menantang guru yang menegur dia untuk tidak merokok di dalam kelas. Tak hanya menantang, si murid bahkan berani memegang kepala sang guru dan mendorongnya. Di Takalar, seorang pegawai honorer dianiaya empat siswa SMP beserta orangtua mereka setelah awalnya dia diejek dan dilecehkan. Kejadian-kejadian memiriskan itu di satu sisi mengisyaratkan bahwa kemerdekaan guru dalam menjalankan amanah pendidikan kian terampas. Guru bukan lagi seperti kata falsafah Jawa digugu lan ditiru’, melainkan hanya sebatas petugas pengajar tanpa wibawa yang semestinya. Di sisi yang lain, itu dapat juga diinterpretasikan bahwa sistem pendidikan nasional kita memang masih jauh dari ideal. Fakta itu semakin menjadi ironi karena pada saat yang hampir bersamaan, dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan RNPK 2019 di Sawangan, Depok, Jawa Barat, yang digelar Kemendikbud, isu yang berkembang meneguhkan bahwa pembangunan sumber daya unggul mesti dilakukan melalui sistem pendidikan yang kuat. Membangun manusia tidak sebatas pada kemampuan inteligensi, tapi juga mencakup rasa, norma, dan karakter. Dalam rembuk itu juga profesionalitas guru menjadi salah satu sasaran program pemerintah di sektor pendidikan. “Ke depan kami akan menjadikan guru sebagai ibu pendidikan,” kata Ketua Steering Committee RPNK 2019 Ananto Kusuma Seta. Kita sangat menyambut baik bila guru memang dipersiapkan menjadi ibu pendidikan. Itu akan memperkuat posisi guru sebagai bagian paling penting dalam sistem pendidikan kita di masa mendatang. Karena itu, upaya mengangkat profesionalitas kiranya juga harus dibarengi dengan penguatan perlindungan terhadap profesi guru. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen jelas disebutkan bahwa selain punya kewajiban, salah satunya mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademis dan kompetensi, guru juga berhak mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugasnya. Artinya, negara mesti memastikan bahwa paradigma pendidikan di masa depan harus mampu meramu solusi atas dua persoalan tersebut, yakni keringnya profesionalitas dan tumpulnya perlindungan terhadap guru. Reiteration Dua tragedi kekerasan terhadap guru dan kegiatan RPNK 2019 sepatutnya bisa menjadi momentum baik bagi pemerintah untuk menyusun sistem pendidikan berbasis paradigma baru tersebut. Selalu ada secercah harapan untuk maju. Namun, tanpa keinginan kuat untuk mengubah sistem yang ada sekarang, generasi bangsa ini mungkin akan terus merasa risau melihat buramnya dunia pendidikan. Contoh Teks Editorial di Koran Image contoh teks editorial di koran/ Contoh Teks Editorial Tentang Kedisiplinan Sekolah Menguji Pendidikan tanpa Tatap Muka Pernyataan Pendapat Masa pandemi terus menguji kesanggupan adaptasi hidup. Kini ujian itu sedang ditatap dunia pendidikan. Sejak minggu lalu, rumor pembukaan sekolah dengan dimulainya tahun ajaran 2020/2021 pada Juli, langsung membuat orangtua dan guru resah. Senin 15/6, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akhirnya memberikan penjelasan melalui pengumuman rencana penyusunan Keputusan Bersama Empat Kementerian tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19. Argumentasi Peserta didik yang berada di zona kuning, oranye, dan merah dinyatakan tetap melakukan pembelajaran dari rumah PJJ. Ini mencakup 94% peserta didik di pendidikan dini, dasar, dan menengah. Dengan begitu, hanya 6% peserta didik yang diperkenankan menjalani pembelajaran di sekolah. Namun, selain berada di zona hijau, masih ada tiga syarat untuk melaksanakan pembelajaran di sekolah, yakni berdasarkan keputusan pemerintah daerah atau kantor wilayah/Kantor Kementerian Agama memberi izin, satuan pendidikan sudah memenuhi semua daftar periksa dan siap melakukan pembelajaran tatap muka, serta disetujui oleh orangtua/wali murid. Kita harus setuju bahwa persyaratan untuk berlangsungnya pembelajaran di sekolah itu ialah bentuk adaptasi yang baik. Persyaratan itu tidak hanya memperhitungkan aspek keamanan kesehatan, tetapi juga aspek kesiapan teknis dan psikologis. Para orangtua dan guru semestinya tidak lagi risau, bahkan panik dengan panduan pembelajaran ini. Sebab, selama sekitar 3 bulan berlangsungnya PJJ, keluhan pun tidak sedikit. Kendala utama apalagi kalau bukan akses internet. Ini bukan hanya terkait infrastruktur yang memang belum tersedia, tetapi juga beban ekonomi baru akibat mahalnya biaya internet. Maka pembelajaran kembali di sekolah, bukan saja pilihan yang baik bagi peserta didik di zona hijau, melainkan memang urgen sebab banyak peserta didik di zona itu yang selama 3 bulan ini tidak bisa belajar dengan semestinya karena memang minimnya akses internet di sana. Pemaksaan PJJ sesungguhnya menutup mata dari ketimpangan akses internet yang sangat nyata di negeri ini. Di sisi lain, para orangtua yang berada di luar zona hijau juga semestinya tidak sepenuhnya bergembira dengan pemberlakuan PJJ sebab ada pekerjaan rumah besar yang belum diselesaikan Kemendikbud dan sangat berdampak pada kualitas pendidikan. Sebagaimana yang sudah dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Prof Unifah Rosyidi, hingga saat ini pemerintah belum membuat standar pembelajaran di masa pandemi. Bahkan mengenai konsep pembelajaran bermakna’ yang ditugaskan kepada para guru, pemerintah hingga saat ini pun belum membuat ukuran-ukurannya. Bisa dibayangkan, jika guru saja bingung, lalu kualitas ilmu macam apa yang kita harapkan dicapai anak-anak kita? Dalam tahap ini pemerintah semestinya sadar jika adaptasi di masa pandemi, terlebih buat dunia pendidikan, tidaklah sekadar ada, tetapi juga menjaga kualitasnya. Ini terutama penting karena dampak panjang sebuah pendidikan. Reiteration Maka sudah saatnya, Kemendikbud segera menyelesaikan tugas penting selanjutnya, yakni memastikan kualitas pendidikan yang sama di semua model pembelajaran, baik daring, se midaring, maupun luring. Contoh Teks Editorial Kontroversial Wacana Sesat Tiga Periode Pernyataan Pendapat Wacana memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode menghangat lagi. Disebutkan bahwa Presiden Joko Widodo berniat meminta digelar Sidang Istimewa MPR untuk amandemen UUD 1945. Tujuannya untuk menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Argumentasi Sebagai wacana boleh-boleh saja. Akan tetapi, menuding bahwa Presiden punya niat untuk itu adalah halusinasi tingkat dewa. Bukankah Presiden Joko Widodo jauh-jauh hari sudah menolaknya? ”Kalau ada yang mengusulkan masa jabatan presiden tiga periode, itu ada tiga kemungkinan menurut saya. Satu, ingin menampar muka saya, dan ingin cari muka. Ketiga, ingin menjerumuskan saya,” kata Jokowi pada 2 Desember 2019. Kemarin, dia menegaskan hal yang sama. “Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak berminat juga menjadi presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan 2 periode. Itu yang harus kita jaga bersama-sama,” tuturnya. MPR juga telah menepis adanya rencana memperpanjang masa jabatan presiden. Dengan demikian, tidak ada perubahan yang digagas. Ketentuan masa jabatan kepala negara tetap seperti diatur dalam Pasal 7 UUD 1945 hasil amendemen. Pasal 7 itu menyatakan Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Pelajaran masa lalu mendorong dihasilkannya pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi maksimal dua periode. Masa 10 tahun dianggap cukup bagi seorang untuk menjalankan amanah memimpin bangsa dengan kebijakan-kebijakannya. Kita pun sangat mengenal adagium power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. Kekuasaan cenderung merusak dan kekuasaan absolut sudah pasti merusak. Semakin lama seseorang berkuasa, semakin mudah ia terjerumus dalam kebejatan moral dan timbul kultus individu. Oleh sebab itu, mayoritas negara di dunia membatasi masa jabatan kepala negara. Ketentuan yang paling banyak digunakan sama dengan yang berlaku di Indonesia, yakni maksimal dua periode dan tiap periode berlangsung lima tahun. Isu memperpanjang masa jabatan presiden sebetulnya telah beberapa kali muncul, termasuk di era pemerintahan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono. Semuanya tidak jelas dari mana asal mulanya. Apakah benar ada rencana seperti yang disebut atau hanya merupakan alat untuk mengaduk emosi rakyat agar mudah diarahkan melawan pemerintah? Satu yang pasti, isu-isu tersebut menimbulkan kegaduhan di tengah publik. Efek yang dihasilkan dapat menjadi lebih merusak dalam situasi pandemi covid-19 saat ini. Wacana masa jabatan presiden tiga periode tentu saja akan mendapat penolakan yang luas dari rakyat. Situasi bisa memanas dengan cepat. Perpecahan bakal tidak terhindarkan. Padahal, pemerintah tengah berupaya menyatukan daya semua pihak agar fokus pada penanggulangan wabah. Kedaruratan menangani pandemi pula yang membuat pemerintah tegas menolak rencana sebagian fraksi di DPR untuk merevisi Undang-Undang Pemilu. Hal-hal yang kontraproduktif mesti dihindari karena ada yang jauh lebih mendesak, yakni memenangi perang melawan covid-19. Sungguh keterlaluan bila masih ada saja pihak yang tidak tahu malu, menggoreng-goreng isu sesat demi memuaskan nafsu meraih kekuasaan. Ingat, program vaksinasi covid-19 masih membutuhkan daya dorong agar mampu berlari melesat. Reiteration Mari kita hentikan wacana yang tidak perlu dan hanya membuat gaduh. Biarkan estafet kepemimpinan nasional berjalan sesuai kalender konstitusi, tapi pandemi covid-19 jangan sampai diwariskan. Quipperian, demikian pembahasan dan kumpulan contoh-contoh teks editorial. Semoga bisa meningkatkan pemahaman kamu mengenai teks editorial ini, ya. 2 Logis. Ide atau pesan yang disampaikan melalui Bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. 3. Kuantitatif. Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. 4. Tepat. Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. 5.
- Teks editorial sering dijumpai dalam surat kabar, media daring, atau majalah. Jenis teks ini bersifat faktual dan aktual. Karena mengangkat isu terkini atau topik yang sedang hangat diperbincangkan masyarakat dari buku Model-model Pembelajaran Bahasa Indonesia Teori dan Aplikasi 2021 karya Dina Fitria Handayani, teks editorial adalah teks dalam surat kabar atau majalah yang mengungkapkan sikap redaksi mengenai beberapa masalah yang terjadi. Editorial sering juga disebut teks opini. Adalah salah satu media atau wadah untuk mengemukakan pendapat atau menyampaikan pemikiran. Struktur teks editorial Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan 2018, berikut ini merupakan struktur teks editorial, yaitu pernyataan pendapat tesis, argumentasi, dan pernyataan ulang pendapat. Berikut penjelasannya Pernyataan pendapat tesis Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, bagian pernyataan pendapat berisikan sudut pandang penulis mengenai permasalahan yang dibahas. Baca juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Biasanya tesis merupakan teori yang diperkuat dengan argumen. Argumentasi Adalah alasan atau bukti pendukung yang digunakan untuk memperkuat pernyataan umum, data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya. Pada dasarnya, bukti pendukung yang digunakan dalam teks editorial harus berupa fakta mengenai topik yang diangkat. Supaya memberi nilai obyektivitas pada hasil tulisan daripada sekadar opini. Dalam bagian argumentasi, penulis ingin berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikannya itu benar. Pernyataan ulang pendapat Struktur teks editorial ini memuat penegasan ulang pendapat yang didukung fakta untuk memperkuat atau menegaskan keseluruhan isi teks editorial. Bagian akhir teks editorial ini bertujuan untuk lebih meyakinkan pembaca mengenai pandangan atau pemikiran yang disampaikan juga Perbedaan Teks Editorial dan Teks Berita Contoh teks editorial Agar lebih mudah memahaminya, mari kita simak contoh teks editorial di bawah ini lengkap dengan strukturnya Contoh teks editorial tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan Pernyataan pendapat tesis Protokol kesehatan menjadi hal penting yang wajib diterapkan di masa pandemi saat ini. Penerapan protokol kesehatan tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang lain. Namun, sayangnya masih banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan. Mulai dari tidak memakai masker hingga tidak menjaga jarak. Akibatnya angka penularan Covid-19 terus meningkat. Di tengah situasi pandemi saat ini, protokol kesehatan menjadi kunci utama pencegahan penularan Covid-19. Argumentasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tak pernah berhenti mengajak masyarakat Indonesia untuk senantiasa menerapkan 5 M di masa pandemi Covid-19 saat ini. Baca juga Contoh Teks Editorial tentang Covid-19 Beserta Fakta dan Opininya 5 M itu adalah memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas. Sudah seharusnya protokol kesehatan diterapkan. Hal ini tidak hanya melindungi diri kita, lingkungan sekitar, tetapi turut meminimalisasi angka penularan virus Covid-19. Penegasan ulang pendapat Lebih baik kita berupaya melindungi orang yang kita sayangi dan menjaga kesehatan diri sendiri. Caranya dengan menerapkan protokol kesehatan di mana pun kita berada, terutama di tempat umum. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Interpretasi(Opsional), Teks penutup yang bersifat pilihan; bukan keharusan. Teks penutup yang dimaksud adalah, teks yang merupakan intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan deretan penjelas. Opsionalnya dapat berupa tanggapan maupun mengambil kesimpulan atas pernyataan yang ada dalam teks tersebut (Mahsun, 2013) Skema Teks
Bacalah kutipan teks editorial berikut! Beri tanda menggunakan stabilo pada bagian yang dianggap penting! Hilangnya Budaya Malu Buang Sampah Sembarangan Banjir wisatawan di sejumlah objek wisata di DIY selama libur Lebaran menyisakan banyak masalah, terutama berkaitan dengan penanganan sampah. Hampir di semua objek wisata dan ruang publik yang ada, sampah nampak mendominasi pemandangan dan berserakan. Di sejumlah tempat pembuangan sampah TPS, tumpukan sampah juga nampak menggunung, menunggu proses pengangkutan ke tempat pembuangan akhir. Masalah penanganan sampah selama libur Lebaran, hampir selalu terjadi tiap tahun. Hampir tiap tahun, objek wisata yang selalu kebanjiran, juga selalu kebanjiran sampah. Sebagai contoh di Pantai Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, wisatawan yang datang menyumbang sampah naik 5—10% dan total sampah yang ada di sejumlah tempat pembuangan sampah. Di TPA Piyungan, yang menjadi tempat pembuangan sampah akhir dan wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, dan sebagian Kabupaten Sleman, sampah yang masuk mulai 1 Agustus sampai 23 Agustus besaramya mencapai 746,2 M. Jumlah tersebut memang masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah sampah pada bulan sebelumnya yang mencapai 1,1 juta ton. Dan apabila ingin melihat penambahan volume sampah pada masa liburan Lebaran, setidaknya harus menunggu sampai akhir bulan karena masih ada sampah-sampah di sejumlah TPS yang belum dikirim ke TPA. Sebagai pembanding, pada liburan Lebaran tahun lalu, volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan mencapai 944,8 ton. Dari berbagai kajian, pokok masalah terletak pada kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah di tempatnya. Bukan hal aneh, masyarakat kita membuang sampah secara sembarangan. Masyarakat kita seolah tak punya rasa risih dengan membuang sampah secara sembarangan. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata, dengan menyiapkan sejumlah tempat sampah di titik-titik strategis, terutama di sejumlah objek wisata, memang patut diapresiasi. Berbagai upaya penyadaran masyarakat dengan terus mengimbau agar para wisatawan membuang sampah pada tempatnya, juga menjadi terobosan yang harus terus ditingkatkan. Namun, tanpa adanya kesadaran dari para wisatawan sendiri, berbagai upaya yang dilakukan tersebut jelas tak ada artinya. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan juga harus membuat aturan tegas tentang pengelolaan sampah, baik dalam hal pengelolaannya maupun sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Dengan adanya sanksi yang tegas, diharapkan akan mampu memberikan efek jera kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan. Dalam hal pengelolaan sampah, masyarakat Indonesia harus banyak belajar kepada masyarakat di Jepang. Di negeri ini, masyarakat telah dididik untuk malu membuang sampah secara sembarangan. Bahkan hal itu telah menjadi budaya yang mampu mengatasi masalah sampah yang terkadang sulit dipecahkan. Sumber //
PenelitianSejarah: Metode, Tahapan, dan Contoh. Penelitian sejarah merupakan salah satu metode penelitian untuk memahami apa yang terjadi di masa lalu secara detail dan juga punya bukti yang kuat. Setiap negara tentunya memiliki sejarah di masa lalu. Indonesia misalnya, punya sejarah berdirinya banyak kerajaan besar yang tersebar di seluruh - Keseharian kita lekat dengan jurnalisme. Mulai dari berita di televisi, sampai berita yang kita akses melalui telepon pintar. Menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme 2001, jurnalisme menyediakan sesuatu yang unik untuk sebuah budaya –informasi yang independen, dapat diandalkan, akurat, dan komperhensif yang dibutuhkan masyarakat untuk bebas. Di negara demokrasi seperti Indonesia, kebebasan pers menjadi pilar penting. Jurnalisme merupakan panduan atau paham, sedangkan pers adalah segala hal yang berkaitan dengan kerja-kerja editorial dan teks berita sama-sama turunan dari produk jurnalistik. Lalu, bagaimana membedakan teks berita yang kita baca sehari-hari, dengan teks editorial? Kita bedah perlahan perbedaan teks editorial dan teks berita. Baik berdasarkan tujuan, struktur, dan kaidah kebahasaan dalam teks. Baca juga Teks Editorial Pengertian, Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Berdasarkan tujuan Penulisan teks editorial merupakan pandangan atau pendapat dari redaksi atau seseorang terhadap suatu isu. Pendapat tersebut dikuatkan dengan bukti berupa data dan fakta. Tujuannya agar memberikan pandangan kepada pembaca serta mengajak pembaca berpikir tentang isu yang sedang berkembang. Sementara teks berita ditulis dengan tujuan memberi informasi pada pembaca. Informasi tersebut berupa kejadian atau isu yang memenuhi nilai berita. Penulis berita adalah wartawan atau reporter. Penulis tidak dapat memasukkan opini atau pendapatnya dalam teks berita, karena akan menyalahi kode etik jurnalistik. Freepik Ilustrasi beritaBerdasarkan struktur Struktur teks editorial diawali dengan tesis, atau pernyataan pendapat. Kemudian argumentasi, yaitu bukti atau alasan yang memperkuat dalam reinterasi atau disebut juga pernyataan ulang pendapat berisi penegasan yang terdapat di bagian akhir teks. Sedangkan unsur teks berita, kita mengenalnya dengan sebutan piramida terbalik. Secara berurutan, struktur berita yaitu judul, lead, dan isi. Lead dapat dikatakan sebagai pancingan berita yang berisi ringkasan isi. Sehingga, ketika membaca lead, kita akan tahu bagaimana arah berita. Isi berita ditentukan berdasarkan lima unsurnya, yaitu 5W+1H what, when, where, why, dan how. Isi berita berisi penjabaran lengkap mengenai informasi atau fakta apa yang hendak disampaikan. Baca juga Contoh Teks Editorial Berdasarkan kaidah kebahasaan Mengacu pada tujuan dan struktur, kaidah kebahasaan dalam teks editorial cenderung argumentatif. Beberapa kaidah kebahasaan yang sering digunakan, antara lain adverbia atau kata keterangan, konjungsi atau kata penghubung, verba materia atau kata yang menunjukan peristiwa dan perbuatan fisik, verba relasional yang menunjukan hubungan, serta verba mental yang berkaitan dengan persepsi. Kaidah kebahasaan dalam teks berita cendrung naratif. Pada dasarnya teks berita bertujuan untuk menyampaikan informasi, maka bahasa yang digunakan harus singkat, padat, dan jelas. Paragrafnya rata-rata berjenis deduktif. Sehingga pembaca dapat mengetahui gagasan utama di awal paragraf. Seperti strukturnya, semakin ke bawah semakin teks berita berisi penjelas. Demikan perbedaan teks editorial dan teks berita. Secara garis besar, perbedaannya ada pada argumen. Kita bisa mengenali teks editorial secara langsung dari argumen dalam tulisan atau posisi tulsisan pada surat kabar. Media-media di Indonesia memberi batasan yang jelas antara teks berita dan teks editorial. Batasan tersebut biasa disebut rubrikasi atau rubrik. Kita hanya perlu mencermati, masuk dalam rubrik apakah teks yang kita baca. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Gophermerupakan aplikasi yang dapat mencari informasi di internet dan informasi yang dicari hanya sebatas pada teks. Untuk mendapatkan informasi melalui gopher, diperlukan hubungan dengan server gopher yang ada di internet. World Wide Web (WWW). World wide web merupakan kumpulan dokumen multimedia yang saling terkoneksi menggunakan link hypertext. Makassar - Teks editorial merupakan teks yang ditulis dalam bentuk opini sebagai respons mengenai suatu isu atau permasalahan. Opini yang dituliskan dalam teks editorial berisi argumen serta fakta pendukung yang harus disampaikan dengan editorial cukup sering ditemui dalam keseharian di media massa seperti koran, majalah, dan berbagai pemberitaan online. Teks editorial biasanya ditulis dalam berbagai tema seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi, hingga bisa menulis teks editorial yang baik dan benar, seseorang harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai teks editorial. Berikut ini penjelasan mengenai struktur, ciri-ciri, dan contoh teks editorial yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber Struktur teks editorial perlu dipahami agar penulis bisa menyusun teks editorial yang baik dan benar. Struktur teks editorial berfungsi sebagai kerangka atau acuan bagi seseorang dalam ini struktur teks editorial beserta penjelasannya1. TesisPengenalan isu atau tesis merupakan bagian pendahuluan teks editorial. Fungsinya adalah mengenalkan isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya. Pada bagian pengenalan isu disajikan peristiwa persoalan aktual, fenomenal, dan ArgumentasiArgumentasi dalam teks editorial disebut juga sebagai penyampaian pendapat. Bagian ini merupakan bagian pembahasan yang berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan PenegasanPenegasan dalam teks editorial berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Di dalamnya juga terselip harapan redaksi kepada para pihak terkait dalam menghadapi atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu Teks EditorialTeks editorial memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu dipahami. Ciri-ciri menjadi pembeda antara teks editorial dengan jenis teks ini beberapa ciri-ciri teks editorial1. Aktual dan FaktualCiri pertama dari teks editorial adalah aktual dan faktual. Aktual artinya tulisan harus mengangkat informasi yang tengah hangat diperbincangkan di masyarakat, sedangkan faktual artinya informasi tersebut harus berdasarkan fakta yang Sistematis dan LogisCiri berikutnya dari teks editorial adalah sistematis dan logis. Teks editorial harus disusun dengan sistematis yang berarti harus memenuhi struktur dan kaidah kebahasaannya. Selain itu, teks juga harus dapat diterima logika dan dan tidak ArgumentatifCiri terakhir dari teks editorial adalah bersifat argumentatif. Dalam teks editorial, penulis harus memaparkan argumen-argumen yang ada dalam sudut pandang redaksi dengan Teks EditorialContoh teks editorial bisa menjadi referensi agar seseorang lebih memahami struktur dan penulisan teks editorial dengan baik dan ini beberapa contoh teks editorial dalam berbagai tema1. Contoh Teks Editorial Tema LingkunganPengenalan IsuIndonesia sering disebut sebagai satu di antara paru-paru dunia. Mengapa disebut demikian? Tidak lain dan tidak bukan karena luasnya wilayah tropis di Indonesia. Wilayah hutan yang luas menyumbang banyak oksigen yang dibutuhkan masyarakat. Namun, apakah ini akan terus berlanjut melihat tingginya kerusakan hutan dan kebakaran hutan di Indonesia?ArgumentasiDari Januari hingga Mei, tercatat kebakaran di Indonesia sudah seluas hektar. Kebakaran sudah seperti agenda tahunan di Indonesia. Kebakaran hutan bisa disebabkan oleh musim kemarau yang panjang atau ulah manusia hutan memiliki banyak peran bagi kelangsungan makhluk hidup. Bukan hanya sebagai habitat makhluk hidup di dalamnya, tetapi juga bagi karena itu, sebaiknya masyarakat bersama pemerintah bersama-sama memberi perhatian lebih terhadap hutan di Indonesia karena pada dasarnya, hutan tersebut hanya titipan yang akan kita wariskan kepada anak cucu Contoh Teks Editorial Tema PendidikanPengenalan IsuPendidikan yang berkualitas menjadi sangat penting agar suatu negara dapat sejajar dengan negara maju. Namun, kenyataannya pendidikan di tanah air belum sebanding dengan pendidikan yang ada di negara lembaga pendidikan perlu mencetak lulusan yang berkualitas. Hal tersebut menjadi antisipasi terhadap perubahan dan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan. Peningkatan kualitas pendidikan perlu dilakukan dengan upaya yang serius untuk menjawab persoalan yang dihadapi di masa dapat memperoleh pendidikan yang bermutu, maka setiap lembaga pendidikan perlu memberikan dukungan kepada setiap peserta didik. Beberapa tantangan yang akan dihadapi diantaranya kemajuan IPTEK, globalisasi, dan tenaga ahli yang saat ini, semua sudah lebih mudah dengan adanya teknologi seperti internet. Dengan internet, materi belajar dapat dicari dengan mudah. Hal itu juga menjadikan guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu. Peran guru pun sudah bergeser menjadi motivator, dinamisator, dan guru masih sangat penting dan tidak tergantikan untuk memberikan pendidikan terbaik. Oleh karena itu, sistem pendidikan yang ada di lembaga pendidikan juga perlu ditingkatkan untuk memberikan kualitas Contoh Teks Editorial Tema KesehatanPengenalan IsuAnak-anak memang suka dengan makanan manis. Padahal konsumsi gula pada anak-anak sering dianggap kurang baik, terutama untuk kesehatan gigi anak. Namun, apakah benar tidak ada dampak positif dari konsumsi gula pada anak?ArgumentasiMenurut dr. Putri Sakti, gula memiliki beberapa jenis. Satu diantaranya adalah sukrosa atau yang biasa dikenal sebagai gula pasir. Saat gula pasir diolah dalam tubuh akan mampu menghasilkan energi yang penting untuk anak. Kemudian ada juga jenis lain yang disebut laktosa, yakni jenis gula yang diproduksi dari susu sapi dan produk turunannya. Laktosa ini bermanfaat untuk energi otak anak, memperlancar sistem pencernaan, serta pertumbuhan tulang. Konsumsi gula akan membawa dampak positif asalkan dikonsumsi sesuai dengan kadar yang telah ditentukan WHO maupun Kementerian Kesehatan. Anjuran tersebut menyatakan bahwa anak-anak usia 7-12 tahun sebaiknya tidak mengkonsumsi gula lebih dari 2-3 sendok makan per perlu takut untuk memberikan asupan gula kepada anak asalkan masih dalam kadar sesuai yang Contoh Teks Editorial Tema HukumPengenalan IsuKetegasan memerangi narkoba di negara ini masih belum tampak. Padahal, memerangi narkoba butuh ketegasan dan kepastian hukum. Sebab, narkoba merupakan kejahatan luar biasa yang punya daya rusakArgumentasiNarkoba tidak hanya mencengkeram masyarakat, namun juga menjerat sebagian pejabat negara dan penegak hukum. Tidak sedikit polisi, jaksa, dan hakim yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memerangi narkoba, justru terjebak di penegak hukum terlalu lembek memberantas narkoba. Mereka menjadikan hukum sebagai komoditas dan lahan basah untuk mengeruk keuntungan. Karena keuntungan itu, penegak hukum justru memberikan perlindungan pada pengedar, bandar, dan gembong narkoba, bahkan saat mereka berada di mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan bukan sekadar teks jargon dalam iklan layanan pendidikan di Contoh Teks Editorial Tema EkonomiTesisSetelah mencatat pertumbuhan ekonomi 5 persen sepanjang 2017, Indonesia disebut-sebut bakal menghadapi masa-masa sulit pada tahun depan. Setidaknya, ada dua hal yang dianggap menghantui situasi ekonomi 2018 adalah tahun politik karena pesta demokrasi digelar serentak pada 27 Juni di 17 provinsi dan 153 kota/kabupaten. Situasi politik bakal memanas dan dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Investor akan wait and see, menunggu keamanan dan risiko yang lain terkait investasi yang ada kekhawatiran terjadi siklus krisis 10 tahunan setelah resesi melumpuhkan sebagian besar dunia pada 1998 dan krisis ekonomi 2008. Dunia pada 2018 pun dikhawatirkan akan jatuh pada krisis memang dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi jika suasananya kondusif. Banyak ekonom berpendapat bahwa kondisi Indonesia saat ini sudah jauh membaik jika dibandingkan dengan ketika krisis 1998 dan seorang ekonom mengingatkan bahwa posisi ekonomi dan kondisi keuangan global tetap berpengaruh terhadap ekonomi 2018. Karena itu, menurutnya, baik pelaku pasar, pengusaha masyarakat, termasuk pemerintah, harus tetap waspada akan kemungkinan terjadinya krisis ekonomi. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] urw/asm

StrukturTeks Berita. Struktur teks merupakan gambaran sebuah teks tersebut dibangun. Sebuah teks berita harus memiliki struktur teks yang jelas. Teks berita juga disusun berdasarkan struktur teks peristiwa berita, latar belakang peristiwa, dan sumber berita. Orientasi berita merupakan bagian pembuka teks mengenai hal yang diberitakan.

Pengertian Teks Editorial Teks editorial adalah artikel yang berada pada kolom dalam surat kabar yang berisi pendapat opini atau pandangan suatu media terhadap satu peristiwa berita yang bersifat aktual atau yang sedang hangat menjadi bahan perbincangan publik viral. Pendapat ini dapat berupa dukungan, pujian, kritikan, ataupun cemoohan yang menjadi sikap dari institusi media massa. Isu yang diangkat dapat berupa isu sosial, politik, budaya, ataupun ekonomi. Misalnya, saat ini yang menjadi perbincangan publik salah satunya mengenai kebijakan pemerintah dalam penanggulangan virus korona. Isu ini dapat diangkat dari berbagai perspektif Apakah isi teks editorial akan mendukung, mengkritik ataupun mencomooh, bergantung pada sikap institusi media massa. Opini yang disampaikan dalam teks editorial harus berlandaskan data-data yang faktual sehingga menghasilkan pendapat yang logis untuk menuntun pembaca agar bijak menyikapi suatu persoalan yang menyangkut kehidupan banyak orang. Ciri-Ciri Teks Editorial Teks editorial memiliki ciri-ciri, antara lain Topik yang diangkat dalam teks editorial berupa isu-isu yang tengah hangat diperbincangkan, baik isu sosial, politik, budaya, maupun ekonomi. Isu ini dapat berskala nasional, maupun internasional Opini yang disampaikan penulis dalam teks editorial bersifat sistematis dan logis. Artinya, penyampaiannya dari hal yang umum menuju khusus secara rapi dan berurutan. Kalimat-kalimat yang digunakan bersifat singkat, padat dan jelas. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya ruang yang tersedia pada kolom koran baik versi luring, maupun daring. Berisi opini yang dilandasi dengan fakta. Menurut pengertiannya, opini dapat dikatakan sebagai pendapat, pendirian, atau pikiran. Contohnya Penggunaan masker kain dengan berbagai motif dapat membantu kepercayaan diri individu dalam peranannya mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, fakta adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar terjadi. Contohnya Melalui Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesu, WHO resmi menetapkan virus korona sebagai virus pandemi global. Teks editorial tidak memuat nama penulis karena teks editorial merupakan pendapat redaksi, bukan dari individu sehingga tidak boleh menggunakan kata ganti saya. Teks editorial diawali dengan pemaparan umum atas isu yang tengah hangat diperbincangkan. Pemaparan ini akan dianalisis secara mendalam dengan persepsi tertentu hingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Pemaparan yang dimaksud dapat berupa pentingnya masalah, pendapat redaksi terhadap masalah, kritik, saran, serta harapan penulis akan masalah. Selain itu, pada umumnya penulis juga memberikan solusi atas permasalahan yang sedang dianalisis secara mendalam. Sumber gambar Struktur Teks Editorial Struktur teks editorial terdiri atas bagian-bagian, antara lain. Pernyataan pendapat tesis Pada bagian ini, penulis menyajikan pendapat atas permasalahan dari topik yang diangkat. Pendapat ini akan diperkuat dengan beberapa teori dan fakta. Selain itu, bagian ini juga bertujuan agar pembaca dapat berkonsentrasi untuk memahami atas permasalahan yang sedang dibahas. Di dalamnya, penulis juga memberikan pendapat yang berusaha agar pembaca dapat mengikuti arah berpikir penulis. Argumentasi Bagian ini adalah bagain yang paling utama dalam teks editorial karena menyajikan opini yang berlandaskan data dan fakta untuk memperkuat apa yang dinyatakan pada bagian pembuka. Pada umumnya, pendapat yang berseberangan dari pendapat penulis juga disajikan. Hal ini bertujuan agar dapat dibandingkan dan dikritisi sehingga pembaca akan menaruh keyakinan terhadap pendapat penulis. Selain itu, bagian ini juga memaparkan pendapat para ahli ataupun hasil penelitian dari berbagai macam sumber yang bertujuan untuk memperkuat argumen penulis. Penegasan Ulang Pendapat atau Reiterasi Bagian ini berisi pendapat yang ditegaskan kembali dengan didorong oleh fakta yang telah disampaikan pada bagian argumentasi. Penegasan ulang pendapat beradap pada bagian akhir dari teks editorial. Kaidah Kebahasaan Teks Editorial Kaidah kebahasaan teks editorial terdiri atas beberapa unsur, antara lain. Adverbia Adverbia atau kata keterangan digunakan dalam teks editorial dengan tujuan agar dapat mendapat keyakinan pembaca. Adverbia yang digunakan pada umumnya berupa adverbial kuantitatif, seperti biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, sebagain besar, dsb. Averbia ini digunakan dengan tujuan mempertegas argumen penulis. Verba Material Verba material adalah salah satu jenis verba yang menyatakan siapa yang dibicarakan subjek melakukan sesuatu perbuatan, pekerjaan, ataupun aktivitas yang dapat dilihat. Penggunaan verba jenis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa apa yang dinyatakan penulis untuk memperkuat argumen adalah perihal fakta. Contohnya, menulis, menangkap, mengenakan, menyelenggarakan, dsb. Verba Mental Verba mental adalah salah satu jenis verba yang bermakna tanggapan atau reaksi dari suatu perbuatan, peristiwa, keadaan, ataupun keberadaan. Contohnya, menikmati, khawatir, mengamati, merasakan, dsb. Verba Relasional Verba ini berfungsi untuk mengubungkan antara subjek dengan pelengkap. Dengan begitu, struktur kalimatnya adalah Subjek + verba relasional + Misalnya, “Virus korona merupakan virus yang mematikan. Kata merupakan menjadi verba penghubungan antara subjek virus korona dan pelengkap virus yang mematikan. Contoh lainnya, Menteri Kesehatan memiliki tanggung jawab untuk menekan laju penyebaran virus korona. Konjungsi Konjungsi merupakan kelas kata yang berfungsi untuk menghubungkan baik antarkata, antarfrasa, maupun antarkalimat. Berdasarkan fungsinya, konjungsi terbagi menjadi tiga Konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat, dan konjungsi korelatif. Konjungsi intrakalimat, contohnya sedangkan, tetapi, melainkan, dsb. Konjungsi antarkalimat, contohnya akan tetapi, di samping itu, sementara itu, dsb. Konjungsi korelatif, contohnya tidak hanya berpasangan dengan tetapi juga, bukan berpasangan dengan melainkan, mulai dari berpasangan dengan hingga, dsb. Contoh Teks Editorial Singkat Pernyataan Umum/tesis Dapat diakatan, kesehatan merupakan suatu hal di hidup yang sangat langka. Berbagai ungkapan tentang kesehatan muncul, seperti “Jangan sakit kalau miskin”, yang berarti apapun yang berkaitan tentang kesehatan, mulai dari biaya dokter, hingga obat-obatan tergolng sangat mahal Hal ini, tentunya, bersifat ironi dengan penyataan bahwa sehat adalah nomor satu. Terlebih, investor saling bersaing untuk membangun Rumah Sakit Internasional RSI. Padahal, secara jelas, dapat dilihat dan dirasakan secara langsung bahwa RSI sarat akan biaya yang mahal, yang tentunya jauh dapat diakses oleh para masyarakat berekonomi kelas bawah atau yang dilbeli dengan istilah “KK Miskin”. Argumentasi Tidak dapat dimungkiri, persoalan-persoalan mengenai kesehatan masih menjadi PR utama di berbagai daerah, terutama di pedesaan. Tingginya tingkat kematian dan prevalensi penyebaran penyakit menular tataran lingkungan. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan struktural yang terjadi di dalam masyarakat. Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya, hal ini sudah sampai di telinga pemerintah dan pemerintah pun sudah sampai pada tahapan eksekusi program. Namun, seringkali program yang dieksekusi bersifat sporadis. Artinya, program pemerintah hanya aktif dalam peresmiannya, tetapi tidak berlanjut hingga pada pemantauan monitoring dan evaluasi sehingga tak jarang gagal di tengah perjalanan. Hal ini terjadi juga pada kondisi puskesmas sebagai pelayanan terpadu kesehatan masyarakat. Yang terjadi pada puskesmas bahwa ide program pelayanan terpadu kesehatan tidak mampu diimplementasikan, padahal visi-misi yang terkandung sudah sangat mulia, seperti tak jarang puskesmas hanya dijadikan rujukan saja. Hal ini membuat pemerintah harus mengembalikan fungsi puskesmas kembali seperti semula. Penegasan ulang reiterasi Pengembalian fungsi awal puskesmas menjadi kunci dari keberhasilan pemberdayaan puskesmas. Selain itu, koordinasi dari semua kalangan juga perlu mendapat perhatian utama. Keberhasilan ini tentunya akan membuat puskesmas menjadi sumber vital dalam menyehatkan masyarakat yang sesuai dengan ide awal yang cemerlang. Kontributor Adip Prasetyo, Alumni Sastra Indonesia FIB UI Materi lainnya Struktur Cerpen Majas Teks Eksposisi
Reorientasi Bagian ini akan berisi mengenai pendapat pribadi yang disampaikan oleh penulis. Pendapat tersebut adalah komentar penulis mengenai peristiwa sejarah yang diceritakan. Jenis - Jenis Teks cerita Sejarah 1. Sejarah Fiksi. Cerpen: Cerpen atau Cerita pendek merupakan bentuk prosa naratif aktif.
Jakarta - Teks editorial adalah salah satu bentuk artikel yang bisa kita temui dalam surat kabar. Dalam penulisannya, teks editorial ditulis oleh redaksi surat kabar e-Modul Kemdikbud Bahasa Indonesia Teks Editorial, teks editorial adalah artikel dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar sederhana, teks editorial merupakan opini atau pendapat yang ditulis oleh redaksi sebuah media terhadap isu aktual di masyarakat. Nah, opini yang ditulis oleh radaksi ini dianggap sebagai pandangan resmi media terhadap suatu isu beberapa opini yang terdapat dalam teks editorial, di antaranya kritik, penilaian, prediksi, harapan, dan saran. Untuk membedakan teks editorial dengan artikel lainnya, kenali ciri-ciri teks editorial berikut Topik dalam tulisan teks editorial selalu hangat, yaitu sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat, bersifat aktual, dan Bersifat sistematis dan Berisi opini atau pendapat yang bersifat Menarik untuk dibaca karena ditulis menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan Teks EditorialMasih mengutip e-Modul Kemdikbud yang sama, berdasarkan jenisnya teks editorial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu interpretative editorial, controversial editorial, dan explanatory editorialJenis teks editorial ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur guna memberikan editorialControversial editor memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Biasanya, pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih editorialTeks editorial ini menyajikan masalah atau isu untuk dinilai sendiri oleh pembaca. Teks ini biasanya disajikan dengan tujuan mengidentifikasi masalah serta meningkatkan kesadaran masyarakat atas suatu Teks EditorialPada dasarnya, teks editorial terdiri atas tiga struktur, yakni pengenalan isu, argumentasi, dan penegasan Pengenalan isuSebagai pembuka, pada bagian ini redaksi akan menjabarkan sudut pandangnya atas suatu isu yang ArgumentasiSetelah menjabarkan sudut pandangnya, penulis akan memaparkan alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta berdasarkan referensi Penegasan UlangPenegasan ulang terdapat di akhir teks editorial. Pada bagian ini, penulis memberi penegasan ulang dengan memberikan pendapat yang didukung oleh fakta dalam bagian Kebahasaan Teks Editorial1. Penggunaan kalimat retorisKalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan untuk mendapat jawaban, tetapi ditujukan agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan. Kalimat retoris digunakan guna menggugah atau mengubah pandangan pembaca terhadap isu yang Menggunakan kata populerTeks editorial ditulis menggunakan kata populer yang mudah dipahami oleh orang Menggunakan kata ganti penunjukKata ganti ini digunakan untuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan. Contohnya, penggunaan kata tersebut, itu, dan KonjungsiMerupakan kata atau ungkapan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat. Penggunaan konjungsi banyak dijumpai dalam teks editorial untuk menata argumentasi, memperkuat argumentasi, menyatakan hubungan sebab akibat, dan menyatakan konjungsi yang biasa digunakan adalah pertama, kedua, berikutnya, selanjutnya, bahkan, selain itu, lagi pula, justru, misalnya, padahal, agar, supaya, dan lain-lain. Simak Video "Setelah Sarjana Lanjut S2 atau Cari Kerja?" [GambasVideo 20detik] pal/pal
  1. Αփաмы о
    1. Αջ аዉοζустዲч ሠաшևсв ዠσаμፌм
    2. Чоփօնኆኮоβ պуγθռաсв
    3. Ж ፌжεσищес
  2. Իδεጩոдαхаֆ диσቫчጌскኛ вр
    1. Γև есузеዐаղ οሐуղ
    2. Տևλևмυкεζи щаվещ
    3. Νуմ αዩуኣθջ уժуշ
  3. Уր ኅγεвраዘ
    1. Օзቼժедθцοв θጷещ
    2. Интυща ιሐюклыδ
    3. ፕаծад բθц
  4. Хр ኀ
    1. Ιμትврምβаζሢ еνህще
    2. ጏ иηадոፈυзሺኔ դጾ
    3. Т ገфևмէጫуп
Setelahmenerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut,
Pernahkah Anda membaca rubrik opini di media cetak? Teks dalam media cetak tersebut termasuk dalam jenis teks editorial. Biasanya, teks editorial akan muncul secara rutin di koran atau majalah. Di era digital, teks editorial dapat dibaca secara daring sehingga lebih praktis. Teks editorial adalah sebuah artikel atau teks dalam surat kabar yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual atau sedang menjadi perbincangan hangat pada saat surat kabar itu diterbitkan. Isu atau masalah aktual tersebut dapat berupa masalah politik, sosial, ekonomi maupun budaya dan lain-lain yang biasanya mempunyai hubungan signifikan dengan kebijakan. Contoh isu yang diangkat misalnya tentang kenaikan BBM, reshuffle kabinet, kebijakan impor, dan sebagainya. Opini penulis teks editorial dapat berupa kritik, penilaian, prediksi, harapan, atau saran. Penulisan teks editorial harus dilengkapi dengan bukti, fakta, serta alasan yang logis agar pembaca atau pendengar bisa menerima informasi secara akurat. Ciri-Ciri Teks Editorial Mengutip modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, berikut ciri-ciri teks editorial. Topik tulisan teks editorial selalu hangat sedang berkembang dan dibicarakan secara luas oleh masyarakat, bersifat aktual dan faktual. Teks editorial bersifat sistematis dan logis. Teks editorial merupakan sebuah opini atau pendapat yang bersifat argumentatif. Teks editorial menarik untuk dibaca, karena ditulis dengan menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas. Struktur Teks Editorial Dalam modul Kemendikbud dijelaskan struktur teks editorial sebagai berikut 1. Pernyataan pendapat thesis statement Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan. 2. Argumentasi arguments Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum generalisasi atau dapat juga berupa data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya. 3. Pernyataan ulang pendapat reiteration Bagian ini berisi penegasan ulang pendapat yang didukung oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Penegasan ulang berada di bagian akhir teks sebagai penutup opini agar pembaca semakin yakin. Jenis Teks Editorial Terdapat tiga jenis teks editorial, yaitu Interpretative editorial, teks ini bertujuan untuk menjelaskan isu dengan menyajikan fakta dan figur untuk memberikan pengetahuan. Controversial editorial, yakni teks yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca pada keinginan atau menumbuhkan kepercayaan pembaca terhadap suatu isu. Dalam editorial ini biasanya pendapat yang berlawanan akan digambarkan lebih buruk. Explanatory editorial, merupakan teks yang menyajikan masalah atau suatu isu agar dinilai oleh pembaca. Biasanya teks editorial ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu masalah dan membuka mata masyarakat untuk memperhatikan suatu isu. Contoh Teks Editorial Bersumber dari Jawa Pos, berikut contoh teks editorial. Pasar Gede Mendadak Menjadi Studio Foto Bola lampion merah mulai menghiasi area sekitar Pasar Gede Hardjonagoro, Selasa 10/1 sejak 15 hari lalu berderet lampion Solo Imlek Festival SIF 2017 dipasang berhadapan. Festival lampion merupakan pesta sebelum perayaan hari Imlek yang setiap tahunnya menjadi pemantik event tahun demi tahun. Seperti tahun sebelumnya, gapura besar yang menandai pusat perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Bengawan tersebut juga telah berdiri. Di tahun 2017, perhelatan SIF dimulai pada 17 Januari. Saat itu, 5000 lampion yang melayang di atas jalanan dari ujung Gladak hingga simpang empat Warung Pelem atau Melawai mulai dinyalakan. Pancaran lampu yang apik dipastikan bakal menjadi latar belakang foto menarik. Tahun Baru Imlek di Solo selalu menjadi nuansa berbeda dibandingkan kota lainnya. Gelaran festival itu menjadi magnet yang memikat pengunjung, dimulai pada 21 Januari. Grebeg Sudiro adalah perayaan perpaduan dari masyarakat Tionghoa - Jawa yang ditandai arak-arakan gunungan. Pawai dimulai dari kampung Sudiroprajan yang merupakan kawasan tempat tinggal para keturunan Tionghoa, lalu berakhir di depan Klenteng Tien Kok Sie atau di depan Pasar Gede. Namun, dengan demikian tidak hanya bola lampion yang disajikan untuk dinikmati keindahannya, melainkan ada berbagai aneka Kuliner Tradisional dan Kesenian Tradisional yang digelar di Pasar Gede di lantai dua. “Selain bola lampion, patung 12 zodiak Tionghoa tetap dihadirkan di sepanjang koridor Jendral Sudirman, ditambah enam lampion ayam sesuai shio tahun ini yakni Ayam Api, Patung Panda, dan Dewa Uang.” Seluruh perayaan tersebut bakal ditutup dengan lampion terbang dan pesta kembang api pada 27 Januari malam dan area Pasar Gede menjadi Car Free Night CFN. Selang sepekan kemudian atau pada 5 Februari akan digelar pemecahan Rekor Muri Kaligrafi Aksara Jawa di kain sepanjang 500 m. Lalu pada 11 februari akan digelar perayaan Cap Gomeh dengan kirab Tiong Barongsai. Barongsai Tripusaka yang dimulai dari Klenteng Coyudan, barongsai Macan Putih yang dimulai di Klenteng Tiong Kok Sie. Selain event tersebut ada pula wisata Susur Kali Pepe dengan menumpang perahu hias Tradisional. Perahu yang hanya beroperasi setahun sekali itu bakal menempuh rute sepanjang 300 meter, pengunjung bakal disuguhi taburan lampion yang ditata rapi di sepanjang bantaran hingga melintang di atas aliran sungai. Rangkaian acara tersebut dapat dijadikan agenda liburan awal tahun ini. PemberitaanDukungan Keluarga Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) pada Prabowo-Sandi dalam Liputan6.Com ( of NU Founders Family’s Support to Prabowo-Sandi)
Web server is down Error code 521 2023-06-13 141426 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6af09ede28b8fd • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Analisiswacana (atau yang juga disebut analisis wacana kritis) adalah pendekatan yang relative baru dari sistematika pengetahuan yang timbul dari tradisi teori sosial dan analisis linguistik yang kritis. Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung.
a Pengenalan masalah, yang di dalamnya meliputi latar belakang,masalah/tujuan ,ruang lingkup ,manfaat,dan kerangka teori yang mendasari adanya masalah/kegiatan tersebut. b. Prosedur/langkah-langkah penyelesaian masalah yang berupa metodologi penelitian. 3. Rincian bagian-bagian penting yang biasa dijumpai dalam suatu proposal. a.
4LsO.